Menteri Kependudukan kunjungi keluarga tak mampu di Bantul

id Kepala BKKBN ,Keluarga tidak mampu ,Pembangunan keluarga

Menteri Kependudukan kunjungi keluarga tak mampu di Bantul

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Kepala BKKBN Wihaji saat mengunjungi keluarga di Pedukuhan Rejosari, Terong, Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kamis (2/1/2025) (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji didampingi Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengunjungi keluarga tidak mampu di wilayah Pedukuhan Rejosari, Kelurahan Terong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Hari ini saya kunjungan ke provinsi DIY, kebetulan ada tiga tempat yang salah satunya di Dlingo Bantul. Ini bagian yang tentu yang disebut negara harus hadir," kata Menteri Wihaji disela berkunjung ke Rumah Ibu Sumini RT 02 Rejosari, Terong, Bantul, Kamis.

Sumini yang ditinggal suaminya meninggal dunia tersebut merupakan salah satu keluarga tidak mampu yang harus menghidupi lima orang anaknya, dengan dua anak diantaranya mengidap penyakit hidrosefalus dengan kondisi fisik kepala besar.

Menteri mengatakan, dalam mengatasi persoalan tersebut dibutuhkan kerja sama berbagai pihak atau kolaborasi pentahelik termasuk pemerintah pusat melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga serta pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan.

"Ini tidak bisa dikerjakan sendirian, maka pentahelik kerja sama semua pihak termasuk pemerintah pusat dengan kabupaten melalui Dinas Kesehatan, yang prinsipnya adalah ada warga negara kita yang berkebutuhan khusus, sehingga yang hari ini kita lakukan adalah satu, kita hadir," katanya.

Dia mengatakan, upaya selanjutnya adalah memastikan langkah apa yang bisa diberikan negara kepada warga negara, yang ketiga tentu harapannya masih ada generasi yang lain yang harus diperhatikan pemerintah untuk pembangunan keluarga ke depan.

"Kependudukan dan pembangunan keluarga termasuk semua urusan dari calon pengantin sampai lansia kita urus, ini kan bagian dari kebutuhan asupan gizi maupun pendidikan keluarga," katanya.

Dia juga berpesan kepada semua masyarakat untuk berhati-hati terhadap apa yang bisa menjadi penyakit, salah satunya yang dialami keluarga ini yang menurut pernyataan dokter adalah dikarenakan kotoran kucing.

"Kalau saya tentu apa yang menjadi sebab menjadi perhatian, dan ini menjadi edukasi buat masyarakat se-Indonesia khususnya untuk hati-hati, sehingga tidak akan terjadi lagi," katanya.

Kepala BKKBN bersama pemerintah daerah juga berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat dalam rangka pembangunan keluarga, dan memberikan solusi terhadap persoalan yang dialami keluarga terutama agar keluarga sejahtera dan terpenuhi gizi.

"Prinsipnya itu, dan nanti ditindaklanjuti sesuai dengan kemungkinan yang akan kita bisa kerjakan, tentu jangka pendek memastikan mendapatkan beberapa sumber yang dibutuhkan, termasuk makanan keseharian dan mungkin asupan gizi dan lain sebagainya," katanya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Kependudukan kunjungi keluarga tidak mampu di Bantul