Dewa United Banten belum stabil, Pertahanan rapuh jadi sorotan

id ibl,dewa united banten,bola basket

Dewa United Banten belum stabil, Pertahanan rapuh jadi sorotan

Pebasket Dewa United Banten Kaleb Ramot Gemilang, mencetak poin saat melawan Bima Perkasa Jogja, dalam pertandingan IBL 2025, di GOR Pancasila UGM, Yogyakarta, Sabtu (1/2/2025). ANTARA/HO-IBL

Jakarta (ANTARA) - Dewa United Banten belum menunjukkan performa yang stabil di awal musim Indonesian Basketball League (IBL) 2025. Hingga pekan keempat, tim ini mencatatkan rekor 3-3 (tiga kemenangan, tiga kekalahan) tanpa pernah meraih kemenangan beruntun.

Catatan ini berbeda jauh dengan performa musim lalu, di mana mereka sering meraih kemenangan berturut-turut dan mencetak lebih dari 100 poin dalam satu pertandingan.

Meski menargetkan gelar juara musim ini, performa Dewa United di lapangan belum mencerminkan ambisi tersebut. Padahal, skuad mereka dihuni pemain-pemain berkualitas. Namun, hasil yang diperoleh masih belum sejalan dengan potensi tim.

Dibandingkan tim lain yang sudah bermain enam kali, Dewa United tertinggal dari Hangtuah Jakarta, Kesatria Bengawan Solo, Tangerang Hawks Basketball, dan Prawira Bandung. Keempat tim tersebut memiliki rekor lebih baik, yakni 4-2.

Berdasarkan statistik di laman resmi IBL, Dewa United justru menjadi tim dengan rata-rata poin tertinggi di liga, yakni 88,3 poin per pertandingan. Catatan ini bahkan lebih tinggi dibandingkan Satria Muda Pertamina Jakarta dan Pelita Jaya Jakarta, yang hingga pekan keempat belum terkalahkan.

Namun, masalah utama tim ini terletak pada pertahanan. Mereka menjadi salah satu tim dengan jumlah kebobolan tertinggi, dengan rata-rata 84,8 poin per game. Hanya Borneo Hornbills yang memiliki angka lebih buruk dengan rata-rata 85,9 poin kebobolan per game.

Dalam tiga kekalahan yang mereka alami, statistik menunjukkan bahwa Dewa United kerap kehilangan momentum di kuarter kedua dan ketiga. Pada periode ini, lawan sering membalikkan keadaan, sehingga peluang mereka untuk menang menurun drastis.

Salah satu kelemahan yang paling mencolok adalah pertahanan mereka terhadap tembakan tiga angka. Dalam enam pertandingan, lawan berhasil mencetak rata-rata 10,7 tembakan tripoin per game ke ring mereka, angka tertinggi di liga hingga pekan keempat. Hal ini menandakan lemahnya pertahanan mereka di area perimeter.

Dewa United harus segera memperbaiki sistem pertahanan mereka, terutama dalam menghadapi tembakan jarak jauh.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dewa United Banten masih belum stabil di awal musim IBL 2025

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025