Kuasai 90% pasar perumahan subsidi, BTN Syariah berubah jadi Bank Umum syariah

id BTN,BTN Syariah,Nixon LP Napitupulu,bank umum syariah

Kuasai 90% pasar perumahan subsidi, BTN Syariah berubah jadi Bank Umum syariah

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu. ANTARA/Imamatul Silfia

Jakarta (ANTARA) - BTN Syariah yang awalnya merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) di bawah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) akan menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pada tahun ini.

“Setiap tahun, BTN Syariah mencatat pertumbuhan bisnis yang pesat dan kini telah mencapai usia dewasa yang siap untuk melangkah lebih jauh untuk melayani lebih banyak insan yang membutuhkan hunian layak dan terjangkau. Telah tiba saatnya BTN Syariah untuk go to the next level dengan menjadi bank umum syariah,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, di Jakarta, Sabtu.

BTN Syariah yang genap berusia ke-20 pada 14 Februari 2025 telah menjadi pemain utama dalam sektor properti Indonesia. Per Oktober 2024, unit ini telah menguasai 28 persen pangsa pasar pembiayaan perumahan berbasis syariah dengan pangsa hingga 90 persen.

Pada 2009, total aset BTN Syariah baru mencapai Rp2,25 triliun, namun per akhir 2024 nilainya menyentuh Rp61 triliun atau rata-rata bertumbuh 22,83 persen setiap tahunnya.

Di sektor pembiayaan, BTN Syariah tercatat sebesar Rp1,99 triliun pada 2009 dan telah mencapai Rp44 triliun pada 2024, dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 21,31 persen.

Perolehan dana pihak ketiga (DPK) BTN Syariah mencapai Rp50 triliun per akhir 2024, dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 24,72 persen sejak 2009 ketika nilai DPK tercatat sebesar Rp1,44 triliun.

BTN Syariah juga memiliki tingkat profitabilitas yang baik dengan selalu mencatatkan perolehan laba setiap tahunnya sejak 2009. Pada akhir 2024, laba bersih BTN Syariah mencapai Rp911,42 miliar, bertumbuh setiap tahunnya dengan rata-rata sebesar 23,35 persen dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp31,72 miliar.

“Selama dua dekade, BTN Syariah membukukan pertumbuhan bisnis yang stabil dari tahun ke tahun ditopang dengan rasio keuangan yang sehat dan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian. Hal ini terlihat dari rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) yang dijaga di bawah 3 persen atau 2,87 persen pada akhir 2024,” kata Nixon.

BTN Syariah mencatatkan milestone baru pada 2010, yaitu pertama kalinya penyaluran pembiayaan KPR Subsidi iB bernama KPR Sejahtera BTN iB. Kemudian, pada 2015, BTN Syariah mulai menyediakan produk KPR Subsidi Selisih Margin BTN iB untuk permintaan KPR Subsidi syariah, disusul dengan KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) BTN iB pada 2019.

Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar menambahkan perubahan status menjadi bank umum syariah akan membantu BTN Syariah meningkatkan kapasitas bisnisnya, dengan produk dan layanan yang lebih terarah tidak hanya di sektor perumahan, namun juga berekspansi ke ekosistem halal.

Dalam hal pendanaan, BTN Syariah akan meningkatkan keterlibatan komunitas Muslim untuk menghimpun dana pihak ketiga dan dana murah (current account saving account/CASA). Dengan adanya peningkatan DPK berbiaya rendah, kata Hirwandi, BTN Syariah akan memiliki amunisi yang lebih besar bagi ekspansi pembiayaan dengan margin rate yang lebih murah.

BTN Syariah terus memperkuat posisinya sebagai mitra terpercaya pemerintah untuk perumahan rakyat dengan menyediakan pembiayaan Tapera BTN iB pada 2022, yang terdiri dari Pembiayaan Kepemilikan Rumah Tapera BTN iB, Pembiayaan Bangun Rumah Tapera BTN iB, dan Pembiayaan Renovasi Rumah Tapera BTN iB.

Sejalan dengan transformasi digital induknya, BTN Syariah juga mengembangkan ekosistem KPR digital syariah yang memungkinkan pengajuan KPR online melalui portal BTN Properti. Tak hanya itu, bank ini juga tengah menyiapkan Super Apps Mobile Banking BTN Syariah yang dijadwalkan meluncur tahun ini.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BTN Syariah akan menjadi bank umum syariah pada 2025

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025