Padat karya bangun sarana perdesaan dan serap tenaga kerja

id Padat karya ,Corblok jalan ,Disnakertrans Bantul

Padat karya bangun sarana perdesaan dan serap tenaga kerja

Prasasti kegiatan padat karya infrastruktur di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2025. Foto ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Abdul Halim Muslih menyatakan bahwa kegiatan padat karya infrastruktur yang diprogramkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DIsnakertrans) selain untuk membangun sarana prasarana perdesaan, juga menyerap tenaga kerja lokal.

"Padat karya ini tidak hanya berfungsi untuk membangun sarana prasarana perdesaan saja, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah penyerapan tenaga kerja," kata Bupati Halim di Kabupaten Bantul, Minggu.

Padat karya infrastruktur di Bantul pada tahun 2025 menyasar sebanyak 195 lokasi pembangunan sarana prasarana perdesaan, dengan setiap lokasi dianggarkan sebesar Rp100 juta. Pekerjaan fisik secara serentak sudah dimulai dan selesai pada 13 Maret 2025.

"Kalau setiap proyek ini menyerap sebanyak 26 tenaga kerja, tadi sudah dihitung lebih dari 5.000 tenaga kerja itu bisa kita serap, dan kita berikan kegiatan padat karya dan mendapatkan pendapatan dari proyek proyek pemerintah ini," katanya.

Baca juga: Bupati Bantul meresmikan kegiatan padat karya infrastruktur APBD 2025

Baca juga: Disnakertrans Bantul rampungkan pekerjaan padat karya infrastruktur pada 195 lokasi

Baca juga: Luar biasa, pekerjaan padat karya infrastruktur Bantul sudah capai 75 persen

Bupati mengatakan bahkan untuk sarana perdesaan yang dibangun melalui padat karya selesai cor blok jalan, drainase, dan talud ini hasilnya lebih berkualitas, karena dikerjakan masyarakat yang nantinya akan menerima manfaat pembangunan ini.

"Berbeda kalau ini kita borongkan dan biasanya kualitasnya lebih baik padat karya itu dibanding jika diborongkan, karena masyarakat punya rasa handarbeni (memiliki) yang kuat karena dikerjakan sendiri oleh masyarakat," katanya.

Karena itu ke depan program pembangunan infrastruktur perdesaan ini terus ditingkatkan baik anggaran dan sasaran, kata dia, sebab kalau bisa dipercepat mengapa meski diperlambat, kalau bisa ditingkatkan mengapa tidak ditingkatkan.

"Kita akan ngebut akan mempercepat penuntasan infrastruktur perdesaan, diantaranya membangun 600 kilometer jalan desa dalam lima tahun ke depan, yang dimana itu membutuhkan anggaran sekitar Rp700 miliar," katanya.

Baca juga: Ratusan kegiatan padat karya infrastruktur serentak dilaksanakan di Bantul

Baca juga: Material progran padat karya di Bantul dilakukan pengecekan sebelum pekerjaan fisik

Baca juga: Bantul kucurkan Rp19,5 miliar untuk proyek infrastruktur