Teror ke Tempo, Istana minta publik tak terpancing

id Hasan Nasbi,Kepala PCO,Kantor Komunikasi Kepresidenan,Tempo,kepala babi

Teror ke Tempo, Istana minta publik tak terpancing

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi saat ditemui usai Sidang Kabinet Paripurna dan buka puasa bersama di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat malam (21/3/2025). ANTARA/Dokumentasi Pribadi

Jakarta (ANTARA) - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi, merespons insiden pengiriman paket berisi kepala babi ke redaksi Tempo dengan sikap tenang. Ia meminta agar kejadian ini tidak dibesar-besarkan agar tujuan peneror untuk menyebar ketakutan tidak tercapai.

Menurut Hasan, reaksi yang terlalu emosional justru menguntungkan pelaku. Ia menilai, sikap santai seperti yang ditunjukkan jurnalis Tempo, Fransisca Christy Rosana yang menjadi target teror, di media sosial terlihat tidak gentar akan teror yang dialamatkan kepadanya.patut diapresiasi.

"Saya menyempurnakan respon itu ya, sekalian aja kan? Kalau orang kirim (paket) itu sebagai teror, ternyata bahan makanan dia dimasak aja lah. Peneror kan pasti stres kalau bahan kiriman dia dimasak kan gitu," kata Hasan dalam keterangan tertulis kepada media di Jakarta, Sabtu (22/3).

Menurut Hasan, tujuan peneror mengirimkan paket itu adalah untuk menebar ketakutan, sehingga kemudian akan dibesar-besarkan oleh banyak pihak.

"Jangan sampai kita justru ikut membesar-besarkan ketakutan, karena itu target si peneror. Kita harus mengecilkan dia. Menurut saya cara yang paling tepat untuk mengecilkan peneror itu ya dimasak aja lah kirimannya dia kan gitu," tambah Hasan.

Baca juga: Menbud Fadli Zon: Pers tak bisa dipisahkan dari budaya bangsa

Baca juga: HPN 2025, Menkomdigi minta pers terus jaga demokrasi

Terkait kebebasan pers, Hasan juga menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah membatasi media, termasuk media yang kritis terhadap kebijakan negara.

“Tidak ada jurnalis yang dilarang masuk Istana atau kantor pemerintah hanya karena kritis. Pemerintah sangat menjunjung tinggi kebebasan pers,” tegasnya.

Sementara itu, Dewan Pers telah meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas pelaku pengiriman paket teror tersebut. Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menegaskan bahwa tindakan seperti ini tidak boleh dibiarkan.

Paket kepala babi itu sebelumnya diterima oleh Tempo pada Kamis (20/3) dan ditujukan kepada jurnalis Fransisca Christy Rosana.


Baca juga: Ibas: Pers akurat dan faktual jadi pondasi demokrasi sehat





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Istana sebut insiden Tempo jangan dibesarkan agar tak puaskan peneror

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025