Tiga sektor utama
Pertanyaannya, ke mana arah investasi yang seharusnya dituju? Banyak analisis telah menyatakan bahwa tiga sektor utama, saat ini muncul sebagai bintang dalam lanskap baru ini, yakni infrastruktur, keuangan, dan energi-sumber daya mineral.
Infrastruktur adalah tulang punggung pertumbuhan domestik, didukung kebijakan jangka panjang dan aliran kas yang stabil.
Sektor keuangan, terutama bank-bank besar, akan menjadi pintu masuk utama bagi modal luar. Ketika arus modal masuk, maka bank adalah yang pertama menerima dana, mengelolanya, dan menyalurkannya.
Sementara itu, sektor energi dan sumber daya yang posisinya tidak tergantikan dalam rantai pasok global, akan menjadi sektor paling strategis, seiring dengan meningkatnya permintaan dari dua kekuatan ekonomi besar yang kini saling menjauh, China dan Amerika.
Fakta bahwa Indonesia adalah eksportir besar energi dan sumber daya mineral menjadikan posisi negara ini semakin kuat.
Saat permintaan meningkat karena masing-masing kekuatan berupaya memperkuat pertumbuhan domestiknya, negeri ini akan berada di simpul strategis distribusi.
Bahkan, ketika sektor energi terlihat fluktuatif di pasar keuangan, realitas industrinya tetap kokoh. Dan bukti paling kasat mata adalah bagaimana sektor baja di Amerika justru melonjak saat indeks pasar lainnya melemah, indikasi bahwa kebutuhan riil tetap ada dan akan terus meningkat.
Jadi, daripada terjebak dalam ketakutan akan dampak konflik China-Amerika, semua pihak seharusnya melihat lebih jernih. Ini bukan bencana, melainkan awal dari babak baru.
Dunia sedang bergeser, dan dalam setiap pergeseran besar selalu ada ruang bagi negara yang siap dan mampu membaca arah, mengambil posisi lebih dulu.
Di tengah badai global, keberanian untuk berpikir tenang, membaca logika ekonomi dengan jernih, dan bertindak rasional adalah senjata paling ampuh.
Karena pemenang sejati bukanlah mereka yang menunggu semuanya menjadi pasti, melainkan mereka yang mampu mengambil risiko berdasarkan pemahaman yang tajam dan keyakinan akan potensi masa depan.
Baca juga: Presiden Prabowo dan PM Anwar bahas dampak tarif Trump terhadap ASEAN saat halalbihalal
Baca juga: Penuh keakraban, Erdogan sambut Prabowo dengan pelukan di Turki
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peluang bertahan Indonesia di era perang dagang AS-China
