Pemkot Yogyakarta tingkatkan SDM mewujudkan "Center of Referral"

id Center Of Referral,Kota Yogyakarta,Hasto Wardoyo,Sumbu filosofi

Pemkot Yogyakarta tingkatkan SDM mewujudkan "Center of Referral"

Pemkot Yogyakarta melaksanakan Musrembang RPJMD Kota Yogyakarta 2025-2029 dengan tema "Membangun Masyarakat Adil Makmur, Lestari dan Berkeadaban" di Kota Yogyakarta pada Senin (5/5). ANTARA/Sutarmi

Kota Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan Yogyakarta menjadi Center of Referral and Center of Excellent (Pusat Rujukan dan Pusat Unggulan) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo di Yogyakarta, Senin, mengatakan Yogyakarta sebagai destinasi wisata, sehingga meningkatnya kunjungan wisatawan, maka masyarakat menjadi sejahtera.

"Kota Yogyakarta tidak memiliki sumber daya alam. Oleh karena itu, salah satu strategis kami adalah Yogyakarta menjadi Center Of Referral and Center of Excellent (Pusat Rujukan dan Pusat Unggulan)," kata Hasto Wardoyo dalam Musrembang RPJMD Kota Yogyakarta 2025-2029 dengan tema "Membangun Masyarakat Adil Makmur, Lestari dan Berkeadaban".

Ia mengatakan Center Of Referral and center of excellent (Pusat Rujukan dan Pusat Unggulan) diwujudkan dalam berbagai bidang yang digeluti. Tanpa program itu, Kota Yogyakarta tidak produktif. Contohnya, Kota Yogyakarta berupaya mengentaskan kemiskinan harus menjadi referensi sistem atau pusat rujukan dari kabupaten/kota lainnya supaya Yogyakarta dikunjungi.

"Kota Yogyakarta ini pendapatan asli daerah (PAD) dari pariwisata. Banyak yang berkunjung ke Yogyakarta, baru PAD meningkat. Begitu juga bagaimana kami mengatasi sampah," katanya.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan sistem yang dibangun untuk mengatasi masalah sampah ini adalah mudah direplikasi di daerah lain. Ini juga menjadi bagian dari sistem rujukan yang saat ini sedang dibangun oleh Pemkot Yogyakarta.

"Ke depan, kami akan lebih menitikkan pada pusat pembangunan manusia, dan program sumbu filosofi yang mewarnai pembangunan Kota Yogyakarta. Tetapi, destinasi wisata tetap menjadi perhatian penting setelah penataan kota dengan sumbu filosofi," katanya.

Hasto mengatakan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan, Pemkot Yogyakarta mengembangkan City Of Festival dan membuat kalender event yang padat.

"Itu salah satu upaya kita lakukan. Selanjutnya, kami akan melahirkan atraksi baru yang menjadi destinasi," katanya.

Ia berharap Yogyakarta memiliki tari khusus, seperti Bali yang memiliki Tari Kecak. Ke depan, Pemkot Yogyakarta akan mengembangkan tari kreatif yang digemari oleh wisatawan dalam negeri dan luar negeri.

"Itu metode mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta," katanya.

Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan dan Pembangun Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengatakan visi dan misi Kota Yogyakarta 2025-2029 dirumuskan dalam delapan program prioritas, yaitu meningkatkan derajat pendidikan warga, meningkatkan kualitas dan keadilan pelayanan kesehatan rakyat.

Selanjutnya, meningkatkan kualitas lingkungan dan ketangguhan warga, meningkatkan produktivitas dan daya saing produk ekonomi rakyat, meningkatkan kemandirian ekonomi daerah, meningkatkan kualitas kehidupan sosial warga, meningkatkan kualitas layanan publik dan kepastian hukum, serta terakhir dan mewujudkan tujuan keistimewaan DIY.

"Tujuannya adalah terwujudnya manusia Kota Yogyakarta yang berkualitas unggul dan berkepribadian, terwujudnya infrastruktur perkotaan yang berkualitas, lingkungan hidup yang lestari serta berketahanan iklim dan bencana, dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang merata dan berkeadilan hingga terwujudnya tata pemerintahan yang bebas dari korupsi, berkeadaban dan selaras dengan tujuan keistimewaan DIY," katanya.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025