Jakarta (ANTARA) - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menyatakan kesiapannya untuk bisa mengembalikan kejayaan Merah Putih, khususnya ganda putra di BWF World Tour Super 1000 Indonesia Open 2025 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 3–8 Juni.
"Kalau bicara masalah target, semua pemain pasti ingin yang terbaik yaitu juara. Saya dan Rian di Indonesia Open paling bagus baru sampai semifinal, jadi ada target pribadi untuk bisa meraih hasil maksimal meskipun tak mudah," kata Fajar di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu.
Fajar/Rian belum pernah merasakan podium tertinggi di turnamen bergengsi tersebut dan pencapaian terbaik mereka adalah semifinal pada edisi 2017 (ketika berlabel Super Series Premier) dan 2018 (Super 1000).
Pada 2018, langkah mereka terhenti di babak empat besar setelah kalah dari Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dengan skor 21-13, 21-10.
Sementara tahun lalu, mereka harus tersingkir di babak pertama setelah kalah dari wakil Merah Putih Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dengan skor 14-21, 17-21.
Adapun wakil Merah Putih yang terakhir kali berjaya di Indonesia Open adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pada 2021 dan belum ada wakil lainnya yang tampil di podium tertinggi hingga saat ini.
Fajar mengatakan persaingan di sektor ganda putra saat ini sangat merata, sehingga dibutuhkan kerja keras, konsistensi, serta dukungan tim untuk mencapai hasil terbaik.
"Ganda putra itu sekarang merata. Kami ingin target maksimal, tapi tentu harus ada usaha dari kami dan seluruh tim agar bisa melangkah sejauh mungkin," ujarnya.
Fajar juga mengajak para penggemar bulu tangkis untuk memenuhi tribune Istora demi memberikan dukungan langsung kepada para atlet nasional. Menurutnya, kehadiran penonton akan menjadi motivasi tambahan bagi para pemain di lapangan.
