Cetak sejarah, Persib Bandung juara deui euy!

id Persib Bandung,Persib juara liga,Sepak bola indonesia

Cetak sejarah, Persib Bandung juara deui euy!

Bobotoh menyalakan suar di Jembatan Layang Mochtar Kusumaatmadja di Bandung, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nym.

Bandung (ANTARA) - Suara gegap gempita tak hanya menggema di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, tapi juga menjalar hingga sudut-sudut kota dan desa di Jawa Barat.

Persib Bandung, tim berjuluk Maung Bandung, kembali mencetak sejarah: menjuarai Liga 1 Indonesia dua musim berturut-turut—sebuah prestasi yang diraih bahkan sebelum kompetisi usai sepenuhnya.

Euforia memang mengalir deras, tapi bagi mereka yang mengikuti jejak panjang Persib lebih dari satu dekade terakhir, kemenangan ini bukan sekadar momen emosional.

Ia adalah kulminasi dari proses panjang: konsistensi dalam strategi, kedewasaan taktik, dan pondasi manajemen yang tak sekadar mengejar sorotan kamera.

Persib bukan hanya bertahan di tengah turbulensi sepak bola nasional—yang kerap diwarnai pergantian pelatih, krisis finansial klub-klub besar, serta liga yang masih bergulat dengan profesionalisme. Persib menari di atas badai, dengan ritme yang tak selalu gemilang, namun selalu stabil.

“Saya tidak butuh pemain yang paling terkenal. Saya butuh pemain yang tahu bagaimana bekerja untuk tim, yang bisa berpikir di tengah tekanan,” tegas pelatih Bojan Hodak, arsitek asal Kroasia yang mengubah arah tim tanpa banyak bicara, namun banyak bekerja.

Baca juga: Persib Juarai Liga 1, Euforia pecah di Kota Bandung
Hodak membangun tim tidak dengan nama besar, tetapi dengan filosofi kerja yang minim drama. Ia menjadikan repetisi dan efisiensi sebagai mantra. Tidak mengejar permainan cantik, melainkan kemenangan yang realistis.

“Kami bukan tim yang bermain untuk tampil cantik setiap saat. Kami bermain untuk menang, dan kadang, itu berarti menyesuaikan ritme,” tambahnya.

Di tangan Hodak, Maung Bandung tak lagi bergantung pada satu-dua bintang. Musim ini, 12 pemain menyumbang gol—berbeda dengan musim sebelumnya yang sangat tergantung pada David da Silva dan Ciro Alves.

Kini, Tyronne del Pino mencuri perhatian dengan kreativitas dan torehan golnya. Beckham Putra dan Adam Alis tampil meledak dan penuh determinasi. Di lini belakang, duet Nick Kuipers dan Gustavo Franca jadi tembok baja yang sulit ditembus.

Kekuatan utama Persib justru terletak pada kolektivitas. Tak ada pemain yang tak tergantikan. Setiap bagian dari skuad bergerak dalam satu napas, satu irama. Kemenangan bukan karena aksi soliter, tapi karena kekompakan sistemik.

Baca juga: Ketum PSSI ucapkan selamat kepada Persib Bandung juara Liga 1

Dan seperti orkestra tanpa penonton takkan sempurna, perjalanan Persib juga tak lengkap tanpa Bobotoh. Mereka tak hanya hadir di tribun, tetapi menjadi denyut nadi klub. Tiap koreografi di tribun, tiap chant yang diteriakkan, adalah energi yang memperkuat simpul-simpul keyakinan tim.

Menariknya, musim ini ditandai dengan kedewasaan baru dalam hubungan klub dan suporter. Manajemen lebih terbuka dan komunikatif, sementara Bobotoh pun menunjukkan sisi yang lebih sabar dan strategis—bertransformasi dari sekadar penonton menjadi pemangku kepentingan yang ikut menjaga legacy klub.

Lebih dari sekadar pencapaian olahraga, keberhasilan Persib ini menjadi cermin bahwa klub Indonesia bisa dikelola secara modern. Bahwa stabilitas keuangan, pembinaan talenta lokal, dan arah bisnis jangka panjang bukanlah ilusi.

Di tengah carut-marut dunia sepak bola nasional, Persib memberi pesan: transformasi bukan sekadar wacana, tapi bisa jadi kenyataan.

Juara deui euy! Persib kembali mengaum, kali ini dengan pesan lebih dalam—bahwa keberhasilan sejati datang dari sinergi sistematis antara kerja keras, komitmen kolektif, dan keberanian untuk tetap tegak meski badai datang bertubi-tubi.

Baca juga: Persib Bandung kunci juara Liga 1, buah konsistensi dan kekompakan tim



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Persib Bandung juara deui euy!

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.