Yogyakarta (ANTARA) - SMK Negeri 1 Kalasan mendorong produk hasil pembelajaran siswa, terutama dari jurusan kuliner dapat masuk ke pasar luas, salah satu dengan didukung Program Sertifikasi Halal.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Negeri 1 Kalasan Sad Fajar Nugroho, ditemui di ruang kerjanya, Senin (19/5) mengakui hingga kini belum ada produk siswa yang bersertifikat halal, meskipun begitu penggunaan bahan praktik pembelajarannya diupayakan dijamin kehalalannya.
“Produk-produk seperti kacang mawut yang kami desain dan kemas, siap dijual ke luar. Dari segi bahan dan prosesnya sudah memperhatikan standar kehalalan, meski belum dilakukan proses sertifikasi halal secara formal,” kata Fajar.
Ia menjelaskan selama ini siswa dilatih membuat berbagai jenis makanan dengan mengedepankan prinsip higienitas, sanitasi, serta pemilihan bahan baku yang terjamin.
Baca juga: Disdikpora Bantul sebut ASPD sebagai dasar pemetaan kualitas belajar siswa
Meski dalam Kurikulum Merdeka belum secara eksplisit memuat materi tentang produk halal, lanjut Fajar, sekolah membuka peluang untuk memasukkan materi tersebut melalui mata pelajaran pilihan.
“Justru ini peluang. Kami punya ruang untuk menyusun mata pelajaran pilihan yang kontennya bisa mengisi kekosongan materi halal dalam kurikulum. Ke depan bisa kita formulasikan sebagai bagian dari penguatan karakter keagamaan dan pengetahuan praktis anak-anak,” jelasnya.
Fajar mengakui adanya kendala dalam pengurusan sertifikasi halal, terutama pada produk yang bersifat harian dan berubah-ubah.
Baca juga: Praktisi nilai larangan gawai di SMA boarding school perlu ditinjau ulang
Ia optimistis hal tersebut bisa diatasi jika sekolah mulai merancang daftar produk unggulan yang akan dibuat dalam satu semester.
“Kalau sudah ada daftar produk tetap yang dirancang sejak awal, maka lebih mudah untuk diajukan sertifikasinya. Tinggal buat sampel, daftarkan, tunggu keluar sertifikatnya, baru bisa produksi secara masif. Saya percaya, label halal akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap produk siswa kami,” imbuhnya.
SMK Negeri 1 Kalasan juga telah memenuhi standar CPPPOB dari Balai POM untuk produk olahan pangan yang dipasarkan. Hal ini menunjukkan kesiapan sekolah secara prosedural dalam menjamin mutu dan keamanan pangan.
Fajar berharap ke depan SMK tidak hanya menjadi tempat pelatihan keterampilan, namun juga menjadi pusat inovasi produk halal yang mampu bersaing di pasar.
“Sertifikasi halal ini penting dan kami siap mendukung programnya,” pungkasnya.
Baca juga: Pemkab Bantul usulkan 323 calon siswa masuk Sekolah Rakyat tingkat SMA
Baca juga: Wamensos pastikan siswa Sekolah Rakyat dari keluarga tidak mampu