Yogyakarta (ANTARA) - BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah VI Jawa Tengah dan DIY terus memberikan kemudahan layanan, salah satunya melalui Mall Pelayanan Publik (MPP).
Wahyu Kris Budianto, Asisten Deputi Bagian Umum dan Komunikasi Kedeputian Wilayah VI menyebutkan dari total 40 kantor cabang, enam cabang di antaranya kini telah membuka layanan secara penuh di MPP yang ada di kabupaten setempat.
Keenam cabang tersebut berlokasi di Kabupaten Demak, Banjarnegara, Rembang, Sukoharjo, Purworejo, dan Grobogan.
Hal tersebut disampaikan Wahyu dalam Workshop dan Media Gathering BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah VI 2025 di aula MPP Kabupaten Sukoharjo, Senin (19/5).
"Layanan penuh di MPP ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan BPJS Kesehatan kepada masyarakat, agar mereka bisa mengakses berbagai layanan dalam satu lokasi," ujar Wahyu.
Baca juga: Layanan kelas 2 rasa VIP gunakan Program JKN
MPP tidak hanya menyediakan layanan BPJS Kesehatan, tetapi juga memfasilitasi layanan lain seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Sosial, serta Dinas Kesehatan. Semua layanan ini sangat membantu, terutama bagi peserta bantuan iuran (PBI), dalam mengurus kepesertaan JKN.
Selain itu, bagi peserta JKN mandiri, MPP juga menyediakan fasilitas pembayaran iuran pertama melalui layanan perbankan, sehingga semakin memudahkan masyarakat.
BPJS Kesehatan Kantor Cabang Sukoharjo, misalnya, yang awalnya hanya membuka satu loket layanan pada September 2024, kini telah menambah loket menjadi tiga.
"Karena tingginya permintaan masyarakat, pada Oktober 2024 kami menambah satu loket, dan Februari 2025 kami tambah satu loket lagi. Saat ini, pelayanan peserta JKN sepenuhnya tersedia di MPP Kabupaten Sukoharjo," kata Debbie Nianta Musigasari, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Surakarta.
Baca juga: Maria pun tenang karena semua ditanggung BPJS Kesehatan
Sementara itu, BPJS Kesehatan di Kabupaten Sragen juga sedang mempersiapkan layanan penuh di MPP setempat, mengikuti jejak keberhasilan di Sukoharjo.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukoharjo Djoko Poernomo menambahkan meskipun BPJS Kesehatan adalah instansi pertama yang membuka layanan penuh di MPP, namun permintaan masyarakat yang tinggi mendorong penambahan loket untuk mempercepat pelayanan.
"Kami awalnya memberi waktu tiga bulan untuk evaluasi, tetapi dalam waktu tiga pekan saja, kami memutuskan untuk menambah loket menjadi tiga karena antrean yang padat tidak mengganggu layanan lainnya," kata Djoko.
Baca juga: Nol rupiah, Kristina manfaatkan Program JKN sejak awal
