Emil Audero dan gelang asal Lombok yang selalu melingkar di tangannya

id Emil Audero,Timnas Indonesia,kualifikasi piala dunia 2026, indonesia vs china

Emil Audero dan gelang asal Lombok yang selalu melingkar di tangannya

Penjaga gawang Timnas Indonesia Emil Audero mengikuti sesi latihan jelang melawan Timnas China di Stadion Madya, Komplek GBK, Senayan, Jakarta, Senin (2/6/2025). Latihan tersebut sebagai persiapan jelang melawan Timnas China dalam laga kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 Zona Asia Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Kamis (5/6). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Jakarta (ANTARA) - Kiper timnas Indonesia Emil Audero menjelaskan alasannya selalu mengenakan gelang asli asal Lombok adalah karena ingin selalu terikat dengan daerah asalnya dan bentuk kecintaannya terhadap tanah kelahirannya.

Gelang yang melingkar di tangannya itu juga menambah motivasinya menjelang debut bersama timnas melawan China pada laga kesembilan kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/6) pukul 20.45 WIB.

"Ya, ini dari Lombok, pulau saya. Saya benar-benar merasakan ikatan antara saya dan Indonesia. Tentu saja, saya lahir di sini," kata Emil saat latihan perdana timnas di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senin.

Emil berpeluang besar menjalani debut bersama Garuda karena kiper utama Maarten Paes berhalangan bermain akibat akumulasi dua kartu kuning, meski ia juga harus bersaing dengan Ernando Ari, Nadeo Argawinata, dan Reza Arya.

"Saya tidak sabar untuk mewakili negara saya. Saya harap semuanya berjalan dengan baik. Namun, tentu saja, saya tahu bahwa kalian semua, semua penggemar dan pendukung di stadion, juga di rumah, akan mendukung kami. Jadi ini hal terbaik yang dapat dimiliki dan dirasakan oleh seorang pemain," kata dia.

Laga menghadapi China adalah laga kandang kedua Emil setelah pertandingan melawan Bahrain, saat dia menjadi pemain cadangan.

Pewarta :
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.