Makkah (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan permohonan maaf kepada jamaah haji Indonesia atas berbagai kendala yang menyertai rangkaian ibadah haji, mulai sejak pemberangkatan hingga fase Arafah, Mudzalifah, dan Mina.
"Saya selaku Amirulhaj dan Menteri Agama menyampaikan permohonan maaf," ujar Menag Nasaruddin Umar di Makkah, Rabu.
Fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, sudah selesai. Tahap ini secara umum berjalan baik meski ada catatan perbaikan atas peristiwa yang menyebabkan ketidaknyamanan jamaah.
Menag Nasaruddin menjelaskan ada sebagian jamaah haji yang mengalami masalah selama fase kedatangan hingga puncak haji di Armuzna. Misalnya, ada pasangan suami istri atau anak-orang tua, atau lansia dan pendampingnya yang terpisah hotel saat di Makkah.
Ada juga jamaah yang mengalami kendala dalam penempatan tenda di Arafah. Selain itu terjadi juga keterlambatan penjemputan di Muzdalifah karena kemacetan hingga proses evakuasi baru selesai 09.40 WAS (atau terlambat 40 menit dari target selesai 09.00 WAS).
"Kemacetan dan keterlambatan proses evakuasi di Muzdalifah ini tidak hanya dialami oleh jamaah haji Indonesia, tapi juga negara lainnya yang melintas pada jalur taraddudi yang sama," ujar Menag.
Meski ada sejumlah kendala, Menag sependapat dengan penjelasan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq Al Rabiah saat pertemuan di Mina dan Wakil Gubernur Makkah sekaligus Wakil Ketua Komite Tetap Haji dan Umrah, Pangeran Saud bin Mish’al, bahwa penyelenggaraan ibadah haji haji tahun ini lebih baik.
Kondisi tersebut ditunjang dengan adanya sejumlah perbaikan pada fasilitas infrastruktur, ketersediaan air, fasilitas Kesehatan.
"Alhamdulillah, angka kematian sampai saat ini juga lebih rendah. Semoga kondisi ini akan terus berlangsung hingga seluruh jamaah haji kembali ke negara masing-masing," kata dia.
Kementerian Agama melaporkan sebanyak tujuh kelompok terbang (Kloter) akan menandai fase pemulangan jamaah haji Indonesia dari Tanah Suci ke Indonesia yang dimulai pada 11 Juni.
"Kami kini bersiap untuk proses pemulangan yang akan dimulai besok, 11 Juni," ujar Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi Akhmad Fauzin di Makkah, Selasa.
Tujuh kloter yang pulang ke tanah air pada 11 Juni 2025 adalah jamaah gelombang I yang sudah tiba di Madinah pada awal Mei 2025. Tujuh kloter tersebut adalah Kloter 01 Embarkasi Ujung Pandang (UPG 01), 01 Embarkasi Lombok (LOP 01),
Lalu, Kloter 01 Embarkasi Surabaya (SUB 01), 02 Embarkasi Surabaya (SUB 02), 01 Embarkasi Jakarta (JKS 01), dan 01 Embarkasi Pondok Gede Jakarta (JKG 01), 02 Embarkasi Ujung Pandang (UPG 02).
Fauzin mengimbau jamaah untuk menjaga kondisi fisik agar tetap prima menjelang pemulangan, termasuk saat melaksanakan Thawaf Wada sebagai penutup ibadah di Tanah Suci.
"Laksanakan thawaf wada dengan tenang dan khusyuk, serta sesuaikan dengan kondisi fisik dan cuaca yang cukup panas," kata dia.
Fauzin juga menyampaikan beberapa informasi penting terkait fase akhir ibadah dan pemulangan jemaah. Pertama, ia menyebut bahwa mulai hari ini, layanan bus Shalawat kembali beroperasi untuk mendukung mobilitas jamaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya.
"Gunakan layanan ini sesuai jadwal, dengan tertib, dan tetap jaga stamina," kata dia.
Kedua, Fauzin mengungkapkan bahwa menjelang pemulangan, PPIH Arab Saudi bekerja sama dengan maskapai akan melaksanakan proses penimbangan barang bawaan secara bertahap.
Jamaah diminta memperhatikan batas maksimal berat barang dan ketentuan maskapai penerbangan.
"Jangan membawa barang yang dilarang, dan pastikan barang berharga disimpan dengan aman. Koper diberi tanda pengenal yang jelas agar memudahkan proses pengambilan di Tanah Air," kata Fauzin.
Ketiga, Fauzin mengingatkan pentingnya menjaga ketertiban dan kenyamanan di pemondokan, terutama larangan merokok di dalam kamar atau ruang tertutup.
"Sistem keamanan hotel di Arab Saudi sangat sensitif terhadap asap rokok. Mari saling menjaga dan menciptakan suasana aman dan nyaman bagi seluruh jamaah," kata dia.
Fauzin menyampaikan apresiasi kepada jamaah atas kedisiplinan selama prosesi haji, serta berharap seluruh proses kepulangan berjalan lancar.
"Semoga seluruh jemaah kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat wal afiat, dan membawa pulang predikat haji yang mabrur. Haji Indonesia, aman, nyaman, mabrur sepanjang umur," kata dia.