Pemkot Yogyakarta membuka peluang tiga kali daftar SPMB SMP Negeri

id SPMB ,SMP Negeri,Yogyakarta,Pemkot Yogyakarta

Pemkot Yogyakarta membuka peluang tiga kali daftar SPMB SMP Negeri

Ilustrasi - Sejumlah siswa melakukan pendaftaran Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara daring (online) di SMPN 1 Slawi Kabupaten Tegal Jawa Tengah, Senin (2/7/2018). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah.

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta membuka peluang para calon peserta didik mendaftar hingga tiga kali dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMP Negeri tahun ajaran 2025/2026.

"Peluangnya bisa mendaftar tiga kali. Misalnya jalur prestasi akademik tidak diterima, masih bisa mendaftar domisili radius. Kalau masih tidak diterima bisa memilih domisili daerah atau jika masuk data KSJPS bisa menggunakan jalur KSJPS," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori dalam keterangannya di Yogyakarta, Jumat.

Budi menuturkan, SPMB jenjang SMP Negeri tahun ini dibuka melalui delapan jalur berbeda. Beberapa jalur memiliki jadwal pendaftaran yang tidak bersamaan, sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya secara berurutan.

Menurut dia, jalur-jalur itu meliputi jalur prestasi khusus dan akademik, domisili radius, domisili daerah, mutasi, kemaslahatan guru, disabilitas, KSJPS, serta prestasi umum untuk luar daerah/kota.

Selanjutnya di setiap jalur SPMB, kata Budi, memungkinkan siswa memilih tiga sekolah sekaligus, dan pilihan tersebut bisa diubah selama masa pendaftaran masih berlangsung, sesuai hasil pemantauan sementara.

"Ini bagian dari komitmen kami untuk mempermudah akses masyarakat agar bisa masuk sekolah yang diselenggarakan pemerintah daerah," ujarnya.

Tahun ini, dia menyebut, daya tampung SMP Negeri di Kota Yogyakarta sebanyak 3.520 siswa, termasuk 64 kuota Kelas Khusus Olahraga. Sedangkan jumlah lulusan SD tahun ini sekitar 6.800 siswa.

Meski daya tampung SMP Negeri hanya menampung sekitar 51-52 persen lulusan, dia memastikan gabungan daya tampung sekolah negeri dan swasta di Yogyakarta yang mencapai 8.500-9.000 siswa mencukupi seluruh kebutuhan.

Jika peserta didik dari jalur KSJPS atau disabilitas tidak diterima di sekolah negeri, kata Budi, mereka tetap mendapat dukungan jaminan pendidikan daerah (JPD) saat mendaftar di sekolah swasta.

"SPMB ini adalah strategi Pemkot Yogyakarta untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan. 'Branding' Yogyakarta sebagai kota pelajar harus dibuktikan dengan sistem penerimaan yang transparan, akuntabel, dan terbuka bagi semua," ujarnya.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.