Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengeluarkan peringatan keras terkait meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menyusul serangan militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran. Dalam pernyataan di platform media sosial X pada Ahad (22/6), Guterres menyampaikan keprihatinan mendalam.
"Hal tersebut merupakan eskalasi berbahaya di kawasan yang sudah semakin terancam – dan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan internasional," ujar Guterres.
Pernyataan tersebut datang hanya sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa negaranya telah melakukan "serangan yang sangat sukses" terhadap tiga fasilitas nuklir di Iran.
Baca juga: Israel picu perang atas persetujuan AS, tegas wakil Iran di PBB
Serangan tersebut dilaporkan sebagai respons atas permintaan dari Israel yang sebelumnya telah lebih dulu menggempur sejumlah titik strategis milik Iran.
Guterres menyoroti risiko besar dari situasi yang berkembang, memperingatkan bahwa konflik ini bisa semakin lepas kendali dan menimbulkan "konsekuensi terburuk bagi rakyat sipil, kawasan, dan dunia." Ia pun menyerukan kepada seluruh negara anggota PBB untuk menahan diri dan mengutamakan penyelesaian damai.
"Di masa-masa yang genting seperti ini, penting bagi kita menghindar dari pusaran kekacauan. Tidak ada namanya solusi militer. Satu-satunya jalan ke depan adalah diplomasi. Satu-satunya harapan adalah perdamaian," katanya.
Di sisi lain, Iran mengklaim telah mengantisipasi serangan terhadap fasilitas nuklirnya. Penasihat Ketua Parlemen Iran Mehdi Mohammadi, menyatakan bahwa fasilitas nuklir Fordow telah dievakuasi sebelum serangan terjadi.
Baca juga: Trump minta Iran menyerah tanpa syarat, PBB: Jangan beretorika
Menurut Mohammadi, langkah tersebut membuat fasilitas itu tidak mengalami kerusakan permanen. Meski demikian, keterlibatan langsung AS dalam aksi militer Israel dipandang sebagai pelanggaran serius terhadap peringatan Teheran agar Washington tidak mencampuri konflik yang memanas.
Pengamat menyebut langkah AS ini sebagai katalis baru dalam ketegangan geopolitik yang sudah menanjak sejak Israel meluncurkan serangan rudal pada 13 Juni lalu, dengan target sejumlah fasilitas nuklir dan militer di Iran.
Ketegangan Menuju Titik Kritis
Kekhawatiran internasional meningkat seiring dengan potensi meluasnya konflik bersenjata yang dapat memicu krisis kemanusiaan dan instabilitas global.
PBB menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan mematuhi hukum internasional serta Piagam PBB, guna menghindari dampak konflik berskala besar.
Baca juga: PBB serukan hindari militerisasi untuk tangani bentrokan di LA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekjen PBB: Serangan AS ke nuklir Iran ancam perdamaian dunia
