Banyuwangi (ANTARA) - Operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban tenggelamnya kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya resmi diperpanjang selama tiga hari ke depan, mulai Rabu (9/7) hingga Jumat (11/7). Keputusan ini diambil atas pertimbangan kemanusiaan dan instruksi dari pemerintah pusat.
"Hari ini adalah hari ketujuh pelaksanaan operasi SAR, atas dasar pertimbangan kemanusiaan dan arahan atasan (pemerintah pusat) operasi pencarian kami perpanjang hingga tiga hari ke depan," tegas Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto, dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Selasa malam.
Keputusan memperpanjang masa pencarian tak lepas dari kenyataan bahwa puluhan korban masih belum ditemukan. Hingga Selasa malam, data dari Posko Operasi SAR mencatat 30 penumpang selamat, 10 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara 25 lainnya masih dinyatakan hilang.
Baca juga: Dua mayat teridentifikasi penumpang KMP Tunu non-manifes
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, serta relawan sipil terus berjibaku di tengah kondisi laut yang dinamis. Menurut Eko, evaluasi menyeluruh terhadap personel juga sedang dilakukan agar pelaksanaan pencarian tetap efektif dan efisien.
"Fokus pelaksanaan SAR ke depan melakukan evakuasi dan menindak lanjuti gambaran bawah air yang dilakukan tim SRU laut serta SRU underwater dan videografi, dan mengambil langkah-langkah serta rencana selanjutnya dengan selalu mempertimbangkan keselamatan," ujarnya.
Sebagai informasi, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada Rabu (2/7) lalu di perairan Selat Bali saat mengangkut 53 penumpang, 12 anak buah kapal (ABK), serta 22 unit kendaraan.
Baca juga: Tim SAR temukan satu korban KMP Tunu di Selat Bali
Baca juga: Pemilik KMP Tunu Pratama Jaya minta maaf
Baca juga: Tim SAR temukan objek diduga bangkai KMP Tunu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Operasi SAR korban KMP Tunu Pratama Jaya diperpanjang tiga hari
