Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta memperluas jangkauan layanan perpustakaan hingga pelosok desa, salah satunya melalui inovasi aplikasi Bantul Pinter yang dikembangkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
"Inovasi Bantul Pinter diharapkan mampu memperluas jangkauan layanan perpustakaan hingga ke pelosok desa, sehingga tidak ada lagi batasan dalam memperoleh ilmu pengetahuan," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada acara peluncuran Aplikasi Bantul Pinter Berbasis Android di Bantul, Kamis.
Menurut dia, upaya ini juga salah satu bentuk dukungan untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, berbudaya, dan cakap literasi.
Bupati mengatakan, Pemkab Bantul serius dalam membangun ekosistem literasi yang hidup dan dinamis. Sebab literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tidak bisa berjalan sendiri. Literasi, harus ditopang melalui kolaborasi yang berkelanjutan.
"Bangsa yang hebat selalu memikirkan bagaimana ekosistem literasi terus dibangun dan dikembangkan. Bagaimana peran keluarga dalam menumbuhkan budaya membaca sejak dini, bagaimana masyarakat menyediakan ruang-ruang literasi yang akan memperkuat rantai ekosistem," katanya.
Bupati mengatakan, Pemkab Bantul senantiasa membangun literasi berdaya dengan penguatan kelembagaan, ekosistem yang kokoh, serta dukungan inovasi, baik digital dan non digital menuju layanan perpustakaan yang semakin modern, inklusif, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Sementara itu, Plt Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bantul Zanita Sri Andanawati mengatakan, keunggulan Bantul Pinter adalah memuat koleksi pustaka berupa jurnal penelitian secara digital yang jarang dilakukan oleh perpustakaan daerah di tempat lain.
"Termasuk di dalam aplikasi Bantul Pinter, masyarakat bisa mengakses adanya jurnal penelitian dan karya ilmiah dari dosen, mahasiswa, guru, dokter, perawat, bidan, dan sebagainya," katanya.
Bantul Pinter ini adalah hasil kerja sama dengan berbagai pihak terkait yaitu perguruan tinggi, akademi, Bawaslu Bantul, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Bappeda dan lainnya.
Dengan Bantul Pinter tersebut, masyarakat dapat mengakses koleksi pustaka digital dan informasi dalam satu genggaman di mana pun dan kapan pun, sehingga masyarakat dapat belajar dan mengakses ilmu pengetahuan selama 24 jam.
