Bantul (ANTARA) - Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat maupun rumah tangga tentang pencegahan kebakaran yang diakibatkan karena kebocoran gas elpiji.
"Saat kami sosialisasi ke masyarakat, pencegahan kebakaran akibat kebocoran gas jadi salah satu materi yang kita berikan, karena hampir setiap rumah tangga menggunakan kompor gas," kata Kepala Bidang Damkarmat BPBD Bantul Irawan Kurnianto saat dikonfirmasi di Bantul, Rabu.
Menurut dia, sosialisasi pencegahan kebakaran akibat kebocoran gas elpiji yang digunakan rumah tangga menjadi penting, karena kejadian kebakaran di Bantul pada tahun 2025 hingga update 24 September tercatat 27 kejadian akibat kebocoran gas elpiji.
Terakhir kejadian kebakaran sebuah rumah dan dapur di wilayah Singosaren, Banguntapan pada Selasa (23/9), dikarenakan adanya kebocoran gas dari regulator tabung gas, dan api langsung menyambar bahan yang mudah terbakar di area dapur.
Dia menjelaskan, saat menggunakan kompor gas, pemilik rumah harus memperhatikan kondisi kompor, kemudian selang gas, regulator dan tabung gas sendiri.
"Jika dalam kondisi baik, saat instalasi tentunya tidak tercium adanya kebocoran atau bau gas. Jika itu terpenuhi maka bisa dipastikan penggunaan peralatan tersebut aman. Namun jika tercium kebocoran atau bau gas maka periksa kembali instalasi tersebut dan ganti jika ada yang rusak," katanya.
Dia melanjutkan, jika di dalam ruangan tertutup tercium bau gas dari kebocoran gas elpiji, maka jangan sekali-kali menyalakan saklar lampu atau peralatan listrik lainnya, karena percikan api peralatan listrik bisa memantik terbakarnya gas yang bocor.
Irawan menambahkan, langkah yang paling tepat adalah segera ke sumber bau atau kebocoran gas dan melepas instalasinya, kemudian bawa tabung keluar rumah, dan buka semua ventilasi udara baik jendela atau pintu yang ada di rumah, agar gas terbuang terbawa angin.
"Jika sudah tidak ada bau gas selanjutnya diinstal kembali peralatan yang menggunakan gas tersebut dan pastikan tidak ada lagi kebocoran," katanya.
Berdasarkan data, penanganan kebakaran oleh Damkarmat BPBD Bantul selama 2025 hingga 24 September sebanyak 155 kejadian baik yang ada di Bantul dalam wilayah manajemen kebakaran (WMK) maupun luar Bantul.
Sementara kejadian kebakaran selama 2025 disebabkan karena membakar sampah dan barang bekas ada 29 kejadian, faktor kesengajaan empat kejadian, kebocoran gas 27 kejadian, kelalaian 27 kejadian, korsleting listrik 51 kejadian, dan belum diketahui penyebab 17 kejadian.
