Bantul, DIY (ANTARA) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama instansi terkait tengah mengembangkan aplikasi atau platform untuk program digitalisasi koperasi desa merah putih.
Kepala DKUKMPP Bantul Prapta Nugraha di Bantul, DIY, Jumat, mengatakan program digitalisasi tersebut sebagai bentuk transparansi pengelolaan aktivitas dan kemajuan koperasi dalam mendukung implementasi Bantul Smart City.
"Ini baru tahap proses pembuatan semacam aplikasi atau platform digital, karena KDMP di Bantul baru saja terbentuk, kemarin minta masukan dari beberapa tokoh, termasuk akademisi dan timnya Smart City Kabupaten Bantul," katanya.
Menurut dia, di dalam aplikasi tersebut di antaranya akan menggambarkan pengelolaan transaksi barang di koperasi, belanja di koperasi tersebut apa keuntungan bagi anggota, termasuk bisa melihat sisa hasil usaha (SHU) atau berapa poin yang diperoleh setiap anggota.
"Termasuk simpanan wajib berapa pokoknya, berapa nominal yang sudah dia simpan itu bisa diakses oleh anggota, sehingga ada semacam nomor anggota, pasword maupun username anggota untuk bisa akses masuk," katanya.
Prapta berharap melalui digitalisasi tersebut ke depan masyarakat menjadi sangat antusias, semakin percaya menjadi anggota koperasi, karena adanya transparansi pengelolaan yang itu bisa dilihat langsung oleh anggota koperasi.
"Dengan begitu lembaga lembaga lain termasuk mungkin perbankan juga akan semakin percaya, karena bisa diakses oleh siapapun akhirnya yang mempunyai pasword dan id," katanya.
Meski demikian, kata dia, sejauh ini pihaknya belum bisa menggambarkan secara detail menu-menu apa yang bisa masuk dalam aplikasi tersebut.
Saat ini, DKUKMPP juga sedang merumuskan bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bantul.
"Targetnya belum bisa matur, baru awal apa yang bisa diatur, nanti begitu bisa dirumuskan menu-menu yang harus ada baru kita ketemu pembuat, kita kerja sama dengan kampus yang mempunyai platform digitalisasi. Kalau harapannya tahun depan bisa selesai," katanya.
Dia mengatakan aplikasi tersebut nantinya juga memantau sistem keuangan koperasi, bagaimana langkah orang titip barang di koperasi tersebut, termasuk manajemen koperasi, dan menggabungkan dari unit unit usaha yang sudah mereka jalankan.
"Jadi sistemnya aplikasi koperasi, dia belanja dimanapun, belanja gas, sembako atau dia ikut kegiatan apa langsung bisa kelihatan transaksinya oleh anggota itu sendiri, itu harapan yang jadi transparansi KDMP," katanya.
