Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman Harda Kiswaya menegaskan bahwa tata ruang yang tepat merupakan salah satu unsur pendukung investasi dan investasi merupakan motor penggerak ekonomi daerah.
"Penataan ruang bukan semata urusan peta atau zonasi saja," kata Harda pada Forum Investasi 2025 yang diselenggarakan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) Kabupaten Sleman di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.
Kegiatan yang digelar dalam rangka peringatan Hari Tata Ruang (Hantaru) 2025 itu merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif serta sejalan dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
Forum Investasi 2025 juga menghadirkan narasumber dari Kementerian ATR/BPN, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM dan Badan Bank Tanah.
Harda mengatakan, tantangan penataan ruang saat ini semakin kompleks. Pertumbuhan penduduk, meningkatnya kebutuhan lahan untuk investasi, perumahan, infrastruktur bahkan perubahan iklim, semuanya saling berpengaruh dan menuntut kita untuk lebih bijak dalam mengelola ruang.
"Terlebih sebagai daerah penyangga utama Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman memiliki posisi yang sangat strategis. Tugas kita bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan," katanya.
Menurut dia, tata ruang adalah arah pembangunan berkeadilan, yang memastikan bahwa setiap jengkal tanah memberi manfaat bagi masyarakat dan generasi mendatang.
Ia juga mendorong para pemangku kebijakan untuk memastikan bahwa investasi yang hadir di Sleman adalah investasi yang berkelanjutan dan selaras dengan tata ruang.
"Artinya, setiap kegiatan usaha harus memperhatikan kesesuaian rencana tata ruang baik dari sisi RTRW dan RDTR, menjaga lingkungan, menghormati ruang sosial masyarakat dan memberikan nilai tambah bagi ekonomi lokal. Dengan begitu, kita tidak hanya membangun fisik dan infrastruktur, tetapi juga membangun kepercayaan, keteraturan dan keberlanjutan," katanya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispertaru Kabupaten Sleman, Rin Andrijani berharap melalui kegiatan ini dapat memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, investor, serta pemangku kepentingan lainnya.
Ia mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan menyebarluaskan kebijakan pemerintah terkait penataan ruang dan arah pengembangan wilayah, membuka peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui investasi berbasis tata ruang, serta mendorong sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan investor dalam mewujudkan pemanfaatan ruang yang berkualitas, aman, dan berdaya saing.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap terjalin komunikasi dan kerja sama lebih efektif antara pemerintah kabupaten dan dunia usaha, sehingga arah pembangunan di Kabupaten Sleman dapat berjalan selaras dengan prinsip penataan ruang berkelanjutan serta mendukung pencapaian Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045," katanya.
