Menag ingatkan soal ekoteologi untuk cegah bencana alam

id Banjir sumatera, ekoteologi, menag,bencana sumatera

Menag ingatkan soal ekoteologi untuk cegah bencana alam

Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Humas Kemenag Award di Jakarta. ANTARAFOTO/Andika Wahyu

Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan soal konsep ekoteologi yang mesti jadi landasan moral dalam mencegah maupun mengurangi dampak bencana alam di waktu yang akan datang.

“Bahasa agama sangat efektif untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya bersahabat dengan lingkungan. Merusak alam adalah dosa, dan memperbaiki alam adalah amal pahala,” ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Menag menegaskan isu ekoteologi sangat relevan dan mendesak untuk dikedepankan. Ia menyebut bahwa tantangan terbesar yang dihadapi bangsa saat ini adalah kerusakan alam akibat perilaku manusia terhadap lingkungan.

Maka dari itu, ia mengajak media untuk terus mengambil bagian dalam menyuarakan pesan moral, terutama pada kondisi bangsa yang sedang menghadapi tantangan besar akibat bencana.

Menurutnya, kerja sama antara Kemenag dan media sangat penting untuk membentuk ruang publik yang sehat dan penuh empati dan membahasakan ekoteologi ke dalam bahasa agama dan jurnalistik.

Baca juga: Buka Olimpiade PAI 2025, Wamenag harapkan siswa sekolah lebih berkarakter

Di sisi lain, Imam Besar Masjid Istiqlal itu menegaskan bahwa Kementerian Agama bergerak cepat dalam merespons bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, khususnya Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Kami sangat prihatin dengan musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatra. Dalam waktu sangat singkat, kami bersama Baznas, Poroz, FOZ, dan pihak lainnya berhasil menghimpun sekitar Rp155 miliar. Ini akan digunakan untuk kebutuhan mendesak para penyintas,” katanya.

Ia menegaskan upaya penggalangan bantuan terus dilanjutkan, tidak hanya untuk pemulihan fisik, tetapi juga pemulihan psikologis masyarakat.

“Kita ingin tidak hanya memulihkan materi, tetapi juga semangat dan masa depan para korban,” tambahnya.

Menag juga menjelaskan bahwa pihaknya dapat memperoleh data lapangan dengan cepat karena memiliki aparatur hingga tingkat Kantor Urusan Agama (KUA).

Baca juga: Harmony Award 2025: Kemenag apresiasi FKUB dan Pemda terbaik jaga kerukunan di Era Prabowo

“Satu keuntungan kita, laporan dari KUA itu detik itu juga sampai ke pusat. Data yang masuk insya Allah valid, karena melalui jejaring KUA, majelis taklim, imam masjid, hingga unit-unit lintas agama di daerah,” kata dia.

Kemenag, kata, tengah memetakan kondisi madrasah dan lembaga pendidikan keagamaan yang terdampak. Kebijakan khusus akan diterapkan sesuai tingkat kerusakan.

“Yang sangat parah akan mendapat perlakuan khusus. Kita tidak ingin menambah beban mereka. Sudah tertimpa musibah, jangan ditambah masalah baru,” kata Menag.

Baca juga: Natal Kemenag 2025: Merawat keragaman, hormati perbedaan





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag ingatkan soal ekoteologi untuk cegah bencana alam

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.