Kemlu: Kekuatan nasional dikerahkan ke Sumatera

id bantuan asing,kemlu,bantuan uae,banjir sumatera,bantuan kemanusiaan

Kemlu: Kekuatan nasional dikerahkan ke Sumatera

Arsip - Bantuan logistik untuk korban banjir di daerah terisolasi diturunkan dari helikopter TNI-AU di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (12/12/2025). (ANTARA/HO-Humas TNI AU)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan pihaknya telah mengomunikasikan ke negara-negara sahabat bahwa Indonesia masih dapat mengerahkan kekuatan nasional untuk menangani dampak banjir dan longsor di Sumatera.

"Terkait komunikasi dengan negara lain, kami menyampaikan sesuai arahan Presiden Prabowo, bahwa saat ini kami berfokus mengerahkan seluruh kekuatan nasional," kata Juru Bicara Kemlu RI Yvonne Mewengkang dalam temu media pada Jumat (19/12).

Hal itu ia sampaikan untuk menjawab pertanyaan terkait penolakan bantuan beras dari luar negeri bagi korban bencana di Sumatera.

Ia mengakui adanya sejumlah negara yang menawarkan bantuan langsung untuk korban bencana alam di Sumatera, tetapi ia tidak menyebut nama-nama negaranya.

Menurut Yvonne, bantuan dari luar negeri dapat disalurkan melalui organisasi non-pemerintah lokal yang terpercaya dan telah menjalankan program penanggulangan bencana terlebih dahulu, melalui koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Juru Bicara II Kemlu RI Vahd Nabyl A. Mulachela menambahkan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan instansi lain terkait bantuan dari luar negeri.

"Intinya, kami mengoptimalkan program yang sudah berjalan," kata Nabyl.

Dalam kesempatan terpisah pada Jumat, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan bantuan berupa 30 ton dari Uni Emirat Arab untuk korban bencana telah dialihkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Medan ke Muhammadiyah Medical Center untuk didistribusikan.

Pemkot Medan sebelumnya menangguhkan pemanfaatan bantuan karena mengira bantuan itu berasal dari pemerintah Uni Emirat Arab. Namun, kemudian diketahui bahwa bantuan itu berasal dari Bulan Sabit Uni Emirat Arab, sebuah organisasi non-pemerintah.

Dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta pada 15 Desember, Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi perhatian dan tawaran bantuan dari sejumlah negara, tetapi menegaskan bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk mengatasinya secara mandiri.

"Saya bilang terima kasih concern Anda. Kami mampu. Indonesia mampu mengatasi ini," kata Prabowo.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.