Investor diharapkan bantu pembangunan RS kelas III

id rumah sakit

Yogyakarta (Antara Jogja) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X berharap investor membantu pemerintah kabupaten/kota membangun gedung rumah sakit khusus kelas tiga mengantisipasi lonjakan pasien pada 2019 saat BPJS Kesehatan berlaku menyeluruh.

"Kami berharap sebetulnya bisa tidak,ada investor atau pengusaha yang bisa bekerja sama dengan kabupaten/kota untuk bagi hasil bangun rumah sakit (RS)," kata Sultan dalam dialog bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Yogyakarta, Kamis.

Menurut Sultan, apabila pada 2019 semua jaminan kesehatan kabupaten/kota telah diwajibkan gabung BPJS, kemungkinan RSUD di kabupaten/kota yang ada saat ini akan kewalahan menampung lonjakan pasien khususnya untuk melayanii ruang kelas III. Apalagi pasien BPJS di tingkat kabupaten/kota tidak dapat serta merta berobat langsung di RSUP Sardjito.

"RS di kabupupaten/kota tidak mungkin mampu lagi menampung seluruh warga masyarakat yang harus ditanggung BPJS serta membiayai untuk ruang kelas III," kata dia.

Oleh sebab itu, menurut dia, untuk menampung kemungkinan lonjakan pasien pada 2019 keberadaan RS khusus kelas III di tingkat kabupaten/kota tersebut sangat diperlukan dengan menggandeng swasta.

"Tidak tahu nanti (RS) bisa tingkat tiga atau empat kelas III. Isinya atau perlengkapan kesehatan bisa dikerjasamakan yang bisa bagi hasil," kata dia.

Proses pembangunannya, menurut dia, membutuhkan bantuan investor atau pengusaha karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten/kota tidak memadai untuk pembangunan sendiri.

"Karena kalau pinjam bank, rata-rata APBD kabupaten/kota 85-86 persen (sudah) untuk kebutuhan rutin. Kalau masih untuk angsuran bank tinggal berapa," kata dia.

Seperti diketahui, BPJS Kesehatan menargetkan pada 1 Januari 2019 mendatang seluruh warga Indonesia sudah menjadi peserta layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada tahun yang sama, seluruh program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) juga harus bergabung ke JKN.
.L007