Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melaksanakan pembinaan dan peningkatan kapasitas personel Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Rescue Istimewa yang bertugas menjaga keselamatan wisatawan di kawasan pantai, supaya menjalankan tugas dengan baik.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gunungkidul Edi Basuki di Gunungkidul, Rabu, mengungkapkan saat ini jumlah anggota Satlinmas Rescue Istimewa Gunungkidul sebanyak 99 personel.

“Personel Satlinmas Rescue bertugas selama 24 jam, tidak hanya dalam penyelamatan wisatawan tetapi juga dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya,” kata Edi Basuki.

Ia mengatakan mereka bertugas menjaga keamanan di sepanjang garis pantai Gunungkidul yang membentang hingga 72 kilometer. Dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan dan bertambahnya destinasi pantai yang dikunjungi, jumlah personel yang ada masih sangat terbatas.

“Secara fungsi, mereka lebih difokuskan pada tugas penyelamatan. Namun insiden yang terjadi di Pantai Drini pada awal bulan lalu menjadi keprihatinan bagi kita semua. Meski Satlinmas telah berupaya sebaik mungkin, kejadian tersebut tidak dapat dielakkan,” katanya.

Edi juga menyoroti perubahan pola kunjungan wisatawan. Jika sebelumnya lonjakan wisatawan terjadi hanya pada akhir pekan atau saat libur panjang, kini kunjungan wisata ke pantai juga terjadi di hari biasa (weekday). Banyak wisatawan yang tidak hanya datang pada siang hari tetapi juga menginap.

“Oleh karena itu, idealnya jumlah personel Satlinmas Rescue Istimewa ditambah atau setidaknya ditingkatkan kapasitas dan ketrampilannya untuk menghadapi tantangan yang semakin besar,” katanya.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menekankan pekerjaan yang diemban oleh Satlinmas Rescue Istimewa memiliki risiko tinggi. Oleh sebab itu, setiap personel harus memiliki spesialisasi dalam bidang penyelamatan serta menjaga kondisi fisik yang prima.

“Pekerjaan ini penuh dengan tantangan dan risiko tinggi, sehingga semua personel wajib memiliki keterampilan khusus dalam penyelamatan. Kesehatan juga menjadi prioritas utama. Saya berpesan agar seluruh personel menjaga kondisi fisik agar selalu siap dalam kondisi darurat,” katanya.

Selain itu Pemkab Gunungkidul terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para personel Satlinmas Rescue sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.

Ia meminta agar Satlinmas Rescue Istimewa melakukan pembaruan dan peningkatan alat penyelamatan yang lebih efektif untuk menunjang kinerja mereka di lapangan.

“Terutama dalam menghadapi peningkatan jumlah wisatawan yang terus bertambah dari tahun ke tahun,” kata Sunaryanta.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2 Marjono menjelaskan  sistem kerja anggota Satlinmas terbagi dalam dua jenis piket, yakni piket harian di pos pantai dan piket malam yang dilakukan di Pos Induk Pantai Baron selama 24 jam.

Saat akhir pekan seluruh personel dikerahkan untuk berjaga hingga pengunjung benar-benar habis dari kawasan pantai.

Marjono juga mengungkapkan hingga saat ini jumlah sarana dan prasarana masih terbatas. Satlinmas Rescue Istimewa Gunungkidul hanya memiliki tiga unit jetski, empat kapal jukung, serta beberapa unit ambulans.

Ia menegaskan masih dibutuhkan tambahan rambu-rambu permanen sebagai bentuk mitigasi terhadap potensi kecelakaan di pantai.

“Kasus yang terjadi di Pantai Drini menjadi perhatian bagi kami. Sebagai langkah antisipasi, ke depan akan dibuat rambu-rambu peringatan yang lebih permanen dan jelas bagi para wisatawan,” kata Marjono.

Ia juga menambahkan target pada 2024 adalah mencapai “Zero Insiden” yakni tidak adanya korban jiwa akibat kecelakaan di kawasan pantai Gunungkidul. Upaya peningkatan kapasitas SDM, penyediaan sarana dan prasarana, serta kesadaran wisatawan dalam mengikuti aturan keselamatan akan menjadi faktor penting dalam mewujudkan target tersebut.

“Dengan semakin berkembangnya sektor pariwisata di Gunungkidul, keberadaan Satlinmas Rescue Istimewa menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan wisatawan dengan adanya pembinaan ini. Personel dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan serta memberikan pelayanan penyelamatan yang lebih optimal,” kata Marjono.


Pewarta : Sutarmi
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2025