Yogyakarta (ANTARA) - Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) meluluskan angkatan pertama dari Program Studi Pendidikan Profesi Psikologi dengan mengukuhkan 46 lulusan melalui prosesi Sumpah Profesi untuk mengabdi sebagai psikolog umum yang profesional dan berintegritas.
"Ini menjadi momen bersejarah bagi institusi kita, karena untuk pertama kalinya kita menyaksikan lahirnya para psikolog umum lulusan UMBY yang siap mengabdi kepada masyarakat dan bangsa," kata Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Psikologi UMBY Angelina Dyah Arum di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, perjalanan para peserta didik angkatan pertama merupakan proses yang panjang dan menantang, karena dituntut kesiapan mental yang luar biasa, tidak hanya untuk memenuhi standar akademik, tetapi untuk bertumbuh bersama dengan proses kebijakan yang masih terus disempurnakan.
Namun demikian, pihaknya menekankan bahwa pengalaman-pengalaman sulit tersebut justru menjadi bukti kuat bagi proses pembentukan diri. Pihaknya berpesan, bahwa sumpah adalah janji moral dan spiritual, bukan sekadar seremonial.
"Ini adalah komitmen untuk menjaga martabat manusia, menjunjung kode etik, dan mengabdikan kompetensi psikologi untuk memulihkan, menguatkan, dan memberdayakan sesama. Jadilah psikolog yang berintegritas, yang senantiasa mau belajar sepanjang hayat," katanya.
Dekan Fakultas Psikologi UMBY Reny Yuniasanti mengatakan, prosesi Sumpah Psikolog ini merupakan penanda lahirnya psikolog-psikolog umum pertama dari Prodi Pendidikan Profesi Psikologi pertama perguruan tinggi ini.
"Sebagai angkatan pertama, kalian adalah perintis, yang menjadi rujukan, teladan dan fondasi mutu bagi angkatan selanjutnya. Dari proses yang sudah ditempuh selama 1,5 tahun, kami mengapresiasi kalian bisa menyelesaikan dan berada di titik ini," katanya.
Reny juga menekankan bahwa para lulusan tidak hanya dibekali keterampilan profesional, tapi juga proses menempa sikap, etika dan kepekaan kemanusiaan yang esensinya menjadi ruh psikolog.
"Menjadi psikolog harus adaptif, kontekstual dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Kedepannya kita akan selalu belajar sampai selesai memberikan pelayanan," katanya.
Sementara itu, Rektor UMBY Agus Slamet berharap bekal ilmu para lulusan Profesi Psikologi selama perkuliahan bisa diamalkan dengan penuh integritas.
"Semoga ilmu yg diperoleh bisa diamalkan dengan penuh integritas dan karya anda dapat membantu kesulitan yang ada di masyarakat. Harapannya ke depan menjadi solusi dari masalah, bukan bagian dari masalah," katanya.
Ketua III HIMPSI Pusat Reni Kusumowardhani mengaku bangga atas lahirnya 46 psikolog muda baru yang lulus dengan indeks prestasi membanggakan. Namun, dia mengingatkan para psikolog untuk terus memegang teguh etika dan integritas yang sudah diikrarkan dalam sumpah profesi.
Pihaknya juga menekankan, bahwa di jaman yang serba artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi para psikolog dalam berpraktik.
"Tantangan ini mendorong kita untuk tidak dikalahkan AI tapi mampu bersaing dan tetap hadir dengan segala aspek kemanusiaannya," katanya.