Mahasiswa UGM kembangkan es krim herbal

id Mahasiswa UGM kembangkan es krim herbal

Mahasiswa UGM kembangkan es krim herbal

Mahasiswa UGM(Foto Antara/Dina)

Jogja (ANTARA Jogja) - Sejumlah mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengembangkan es krim herbal yang dibuat dari bahan nabati dan jamu-jamuan, seperti jahe, temulawak, kunyit, dan kencur.

"Es krim yang diberi label Herbatic (Herbal Nabati Ice Cream) itu dibuat dengan mengombinasikan sari kacang merah dan jamu-jamuan," kata salah seorang mahasiswa Elok Pawening Maharani di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, pemilihan bahan nabati dan jamu-jamuan sebagai bahan baku berawal dari keprihatinan mereka terhadap rendahnya minat masyakat Indonesia untuk mengonsumsi jamu.

"Jamu merupakan minuman menyehatkan, tetapi tidak praktis dan kurang diminati masyarakat. Untuk itu, kami mencoba berinovasi mengemas jamu dalam bentuk yang lebih menarik, yakni es krim," katanya.

Ia mengatakan bahwa es krim Herbatic bersifat menyehatkan karena dalam jahe, temulawak, kunyit, dan kencur mengandung zat aktif minyak atsiri, zingerone, antimikrobia, antioksidan, polifenol, curcumin, shogaol, geraniol, dan alkaloid.

"Dalam kacang merah dan jamu-jamuan mengandung indeks glikemik sangat rendah, yakni 22--32. Dengan kandungan glikemik yang rendah menjadikan Herbatic sebagai solusi pangan aman untuk penderita diabetes," katanya.

Menurut dia, kacang merah dan jamu dicerna secara lambat sehingga menyebabkan kadar gula darah meningkat pelahan. Jadi, insulin yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan kebanyakan makanan kaya karbohidrat.

"Dalam pembuatannya, es krim Herbatic tidak menggunakan telur, mentega, dan gelatin. Mentega diganti margarin dan gelatin diganti maizena, sehingga es krim itu sangat inovatif dan berbeda dengan yang ada di pasaran," katanya.

Ia mengatakan bahwa Herbatic dapat menjadi alternatif solusi pendukung diversifikasi pangan lokal nabati untuk vegetarian, diabetisi,lactose intolerance, kalangan diet rendah lemak, dan penggemar jamu-jamuan.

Pada umumnya, kata dia, es krim terbuat dari lemak hewani, seperti susu sapi, sehingga pantang dikonsumsi penderita lactose intolerant yang sedang diet dan vegetarian.

"Namun, kami menggunakan sari kacang merah sebagai pengganti susu sapi sehingga aman dikonsumsi kalangan tersebut. Selain sarat gizi karena menggunakan bahan nabati, Herbatic juga dibuat tanpa memakai bahan pengawet," katanya.

Menurut dia, dalam satu pekan mampu menjual hingga 90 cup es krim Herbatic dengan harga Rp3.500,00 per cup. Rasa yang ditawarkan bervariasi, yakni jahe, kunyit, asam, kencur, temulawak, dan jahe merah.

"Untuk sementara, es krim Herbatic baru dipasarkan secara terbatas di kantin Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Resto Vegan Somayoga, Vihara Bodhicitta Maitreya, dan Plaza Agro Gadjah Mada," katanya.

Selain Elok Pawening, mahasiswa yang juga ikut mengembangkan es krim Herbatic adalah Sari Yuslia, Arif Sugianto, Anisa Dian Safitri, dan Aryo Dwi Nugroho.  (B015*H010)