Jaring eret solusi nelayan Bantul cari pendapatan

id jaring eret di Bantul

Jaring eret solusi nelayan Bantul cari pendapatan

Nelayan (Foto Antara/Noveradika)

Bantul (ANTARA Jogja) - Mencari ikan di laut dengan jaring eret saat ini merupakan solusi bagi sebagian nelayan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk mencari pendapatan.

"Hasilnya cukup lumayan dengan jaring eret, rata-rata tiap orang bisa memperoleh ikan seberat 10 kilogram sekali tebar," kata nelayan pantai Pandansimo Baru, Muhadi, di Bantul, Jumat.

Menurut dia, mencari ikan dengan jaring eret dilakukan para nelayan belakangan ini karena saat ini sedang musim paceklik ikan yang menyebabkan sejumlah nelayan tidak melaut dengan kapal karena alasan bisa merugi.

Ia menambahkan mencari ikan dengan kapal atau melaut, harus mengeluarkan biaya bensin sekitar 10 liter atau sebesar Rp45.000 tiap kapal, belum lagi biaya untuk makan selama melaut.

"Kalau dengan melaut hasilnya minim, ya mending tidak usah melaut, tapi dengan menebar jaring eret mungkin malah bisa dapat ikan. Kadang lumayan hasilnya, resikonya juga tidak sebesar melaut," katanya.

Ia menyebutkan, dari sebanyak 25 nelayan setempat, sebagian besar mencari ikan dengan jaring eret yang dilakukan saat malam hari, kemudian jaring tersebut diambil pada menjelang pagi atau subuh.

"Saat ini keberadaan ikan lebih banyak di pinggir daripada di tengah, sehingga ikan bisa tersangkut jaring. Ikan yang terjaring diantaranya ikan gatho, bojor dan ikan braskap," katanya.

Harga ikan itu biasanya dipatok sebesar Rp12.000 per kilogram, namun, jika persediaan ikan menipis sementara permintaan terus berdatangan, harga per kilogram bisa naik hingga sebesar Rp20.000.

Nelayan pantai Samas, Sanden, Bantul, Mugari mengatakan belakangan ini jumlah penjaring eret di sekitar pantai terus bertambah hingga melebar sampai ke pantai gua cemara atau di sebelah barat pantai Samas.

"Ada sekitar 50 orang yang menebar jaring eret di sepanjang bibir pantai, hasil tangkapan ikan juga cepat. Dibanding dengan yang melaut jumlah pencari ikan dengan jaring eret lebih banyak," katanya.

(KR-HRI)


Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.