Pemulihan populasi ikan sungai gagal karena setrum

id setrum

Pemulihan populasi ikan sungai gagal karena setrum

Setrum ikan menghambat perkembangbiakan ikan (antaranews.com)

Bantul (ANTARA Jogja) - Upaya pemulihan populasi ikan sungai yang dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui "restoking" gagal, karena banyak warga masyarakat mencari ikan dengan setrum.

Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul Susilartati di Bantul, Kamis, mengatakan sejak pascaerupsi Merapi 2010 banyak ikan sungai mati karena lubang-lubang tempat hidup ikan tertutup pasir endapan material vulkanik.

"Untuk pemulihan populasi ikan, dilakukan melalui `restoking` atau sebar bibit di sejumlah lokasi di aliran sungai," katanya.

Namun, menurut dia, tampaknya upaya tersebut gagal karena masih banyak warga masyarakat menggunakan setrum dalam mencari ikan, sehingga menghambat perkembangbiakannya.

Ia mengatakan setidaknya ada 20.000 bibit ikan yang disebar di 20 titik sungai di Bantul pada 2011, dan pada tahun ini juga disediakan bibit ikan dalam jumlah yang sama, baik melalui bantuan provinsi maupun dari APBD Bantul.

Terkait dengan hal itu, pihaknya bersama masyarakat peduli lingkungan membentuk kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas) di aliran sungai untuk meminimalisir maraknya penyetruman ikan oleh orang tidak bertanggung jawab.

"Salah satu permasalahannya itu. Maka, kami membentuk

kelompok tersebut yang siap menjaga sungai, dan di kawasan sungai dipasang papan larangan mencari ikan menggunalkan setrum," katanya.

Ia berharap warga masyarakat pencari ikan bisa menyadari pentingya menjaga kelestarian ikan dengan tidak menyetrum maupun menggunakan racun yang bisa mematikan ikan kecil, dan berdampak pada populasi ikan di sungai.

"Sebenarnya terdapat aturan untuk menjaga kelestarian alam termasuk ikan, dan kegiatan menyetrum ikan bisa terkena pidana karena melanggar peraturan, bahkan pidananya bisa berat," katanya.

Menurut data, produksi ikan tangkap perairan umum atau ikan sungai dan genangan di Kabupaten Bantul pada semester pertama 2012 sebanyak 150 ton, sedangkan produksi ikan tangkap pada 2011 periode yang sama sebanyak 311 ton ikan.

Dinas terkait mengklaim penurunan populasi ikan tangkap di perairan umum disebabkan beberapa faktor, termasuk pencemaran limbah rumah tangga, dan masih banyak warga yang mencari ikan dengan menggunakan setrum.

(KR-HRI)


Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.