Pemkab Gunung Kidul sambung proyek Bribin I-II

id Pemkab Gunung Kidul sambung proyek Bribin I-II

Pemkab Gunung Kidul sambung proyek Bribin I-II

Kepala Sub Bidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, dan Permukiman Badan Perencanaan Pembagunan Daerah (Bappeda) Gunung Kidul, Sri Agus Wahyono. (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (ANTARA Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan melakuan penyambungan sistem sumber bawah tanah Bribin I dan Bribin II untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum teraliri air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum.

"Penyambungan antar sistem (interkoneksi) sumber air bawah tanah Bribin I dan Bribin II membutuhkan dana sekitar Rp 4,5 milyar," kata Kepala Sub Bidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, dan Permukiman Badan Perencanaan Pembagunan Daerah (Bappeda) Gunung Kidul, Sri Agus Wahyono di Gunung Kidul, Senin.

Penyambungan dua sistem Bribin itu membutuhkan pipa air sepanjang tujuh kilometer.

Dana penyambungan ini diperkirakan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Ia mengatakan, proyek Bribin I dengan jam operasional 10 jam, kemampuan produksi baru mencapai 2.160 meter kubik, dan mampu mendistribusikan air sebanyak 1.404 meter kubik. Padahal jumlah kebutuhan air per hari mencapai 3.592.800 liter per hari atau sebanyak 3.593 liter kubik per hari.

Sementara, proyek Bribin II atau Sindon beroperasi 20 jam dengan kapasitas produksi 60 liter per detik dengan hasil produksi mencapai 4.808 meter kubik. Total produksi Bribin I dan Bribin II semuanya 4.212 meter kubik per hari sedangkan kebutuhan air hanya mencapai 3.595 meter kubik per hari.

Dengan interkoneksi Bribin I dan Bribin II, semua kawasan mulai dari timur ke selatan atau mulai dari Kecamatan Tanjungsari, Rongkop, Semanu, dan Girisubo kebutuhan air bersih masyarakat dapat tertangani proyek Bribin.

"Kalau diinterkoneksi, bisa dapat tambahan jaringan air sebanyak 774 atau semakin banyak masyarakat yang mendapatkan air bersih," kata Sri Agus.

Sri Agus mengatakan, wilayah yang belum teraliri Bribin itu berada di wilayah Kecamatan Semanu. Kebutuhan air mencapai 3.593 meter kubik air, jumlah sambungan sebanyak 4.497 untuk 46.578 jiwa.

Berdasarkan data distribusi pelayanan PDAM Gunung Kidul, unit Bribin dapat mendistribusikan air untuk warga di lima kecamatan, 26 desa dan 249 dusun. Jumlah sambungan terpasang sebanyak 5.958.

"Walaupun sudah ada sambungan, tapi belum semuanya teraliri air," kata Agus.

(KR-STR)