Rektor Undip berperan sebagai Pangeran Diponegoro

id Undip

Rektor Undip berperan sebagai Pangeran Diponegoro

Rektor Undip Prof Soedharto (undip.ac.id)

Semarang (ANTARA Jogja) - Rektor Universitas Diponegoro Semarang Prof Sudharto P. Hadi akan memerankan tokoh Pangeran Diponegoro dalam kirab budaya Dies Natalis Ke-55 Undip yang berlangsung 2 Oktober 2012.

"Pak Rektor akan memakai kostum Pangeran Diponegoro dan memimpin kirab budaya yang berlangsung di kawasan kampus pada Selasa (2/10)," kata Ketua Panitia Dies Natalis Ke-55 Undip Tinuk Istiarti di Semarang, Senin.

Jajaran pejabat rektorat, dosen, hingga karyawan Undip juga akan meramaikan kirab itu dengan memerankan para sahabat yang membantu perjuangan Pangeran Diponegoro, seperti Sentot Prawirodirjo dan Kiai Mojo.

a mengatakan peringatan dies natalis tahun ini memang lebih menitikberatkan pada aspek budaya, salah satunya pergelaran kirab budaya, kemudian dilanjutkan dengan drama singkat tentang kisah Pangeran Diponegoro.

"Fragmen atau drama singkat itu berlangsung sekitar 15 menit setelah kirab budaya. Para pemainnya dari peserta kirab sendiri, misalnya Rektor yang memerankan Pangeran Diponegoro, dan sebagainya," katanya.

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Undip itu mengatakan, seluruh jajaran civitas akademika Undip dilibatkan, tidak hanya kalangan pimpinan, tetapi juga kalangan karyawan honorer hingga tenaga kebersihan.

Peringatan dies natalis tahun ini, kata dia, dimeriahkan pula berbagai kegiatan, seperti seminar, pameran, pergelaran wayang kulit, bakti sosial di bidang kesehatan, perlombaan, hingga wayang orang sebagai penutup.

Untuk pameran sains dan seni perguruan tinggi se-Jateng, kata Tinuk, akan berlangsung 2-4 Oktober 2012 yang diikuti sekitar 45 stan, baik dari 11 fakultas Undip maupun pihak luar, seperti Dharma Wanita.

Sementara itu Prof Sudharto mengaku sudah siap memerankan tokoh Pangeran Diponegoro untuk kirab dan drama singkat yang rencananya digelar 2 Oktober 2012. Kirab dimulai dari pintu gerbang Undip hingga Rektorat.

"Bisa tidak bisa ya harus main, ini kan ada semacam dramanya. Mudah-mudahan pementasan besok saya bisa memerankannya dengan lancar. Ini bisa menjadi pelajaran pada mahasiswa untuk mengenal Pangeran Diponegoro," katanya.

Ia menjelaskan penitikberatan aspek budaya pada peringatan dies natalis tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya memang didasari kian merosotnya nilai keteladanan yang terkandung dalam kebudayaan bangsa.

"Pendidikan tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga menghaluskan rasa. Ini bisa didapat melalui budaya. Kampus harus menjadi contoh sumber inspirasi dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa," kata Sudharto.

(KR-ZLS)