Bantul (ANTARA Jogja) - Kalangan petani di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak berminat untuk mengembangkan tanaman singkong, kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat, Edy Suhariyanta.
"Bantul pernah menolak program penanaman singkong hingga 2.000 hektare dengan dijanjikan pabrik bio etanol, namun petani tidak berminat," katanya di Bantul, Jumat.
Menurut dia, padahal program yang ditawarkan dari Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) pusat itu disertai tawaran teknologi tanaman singkong dan aplikasinya.
Ia menyebutkan, penawaran teknologi tanaman singkkong itu seperti akan dibuatkan jugangan (lubang) besar berikut aplikasi pemanfaatan pupuk kandang dari ampas bioetanol.
"Pola pikir dan kebiasaan petani yang kurang faham dalam terapkan teknologi menjadi faktor kenapa petani masih enggan," katanya.
Ia mengatakan, saat ini di Kabupaten Bantul memang sudah terdapat beberapa hektare areal singkong di desa Selopamioro Imogiri dan Desa Seloharjo Pundong.
"Untuk saat ini memang belum tertarik, dari pemerintah daerah (Pemda) juga belum ada dorongan, jadi sementara ini kami akan fokus pada pengembangan lahan sorgum," katanya.
Menurut dia, pihaknya saat ini sedang mengembangkan tanaman sorgum hingga seluas 100 hektare guna menangkap peluang yang dijanjikan dari pemerintah pusat untuk membangun pabrik pengolahan sorgum.
"Saat ini di Bantul sudah ada lahan sorgum seluas 60 hektare, akan kami dorong perluasannya, mudah-mudahan pada pertengahan 2013 mendatang bisa terealisasi 100 hektare," katanya.
Menurut dia, lahan sorgum akan dikembangkan di bantaran sungai Progo Desa Poncosari, karena tanaman serbaguna ini potensial dan cocok di tanam dilahan sedimen.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Pengasuh Ponpes Krapyak Bantul menyerukan jaga persatuan usai Pemilu 2024
Jumat, 26 April 2024 14:32 Wib
Program Padat Karya di Bantul diproyeksikan serap 8.000 tenaga kerja
Jumat, 26 April 2024 11:40 Wib
Bawaslu Bantul mengawasi pembentukan anggota PPK untuk Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 18:12 Wib
KPU Bantul buka pendaftaran PPK Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 13:18 Wib
Bupati Bantul sebut otonomi daerah untuk kesejahteraan dan demokrasi
Kamis, 25 April 2024 13:16 Wib
Pemkab Bantul serahkan sertifikat hasil konsolidasi tanah kepada warga
Rabu, 24 April 2024 18:51 Wib
Usaha lansia pengrajin tas rajut di Bantul, DIY, peroleh bantuan
Rabu, 24 April 2024 5:23 Wib
Bawaslu Bantul melakukan pembentukan panwascam untuk Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:12 Wib