Penyair se-Asia Tenggara baca puisi di Muarojambi

id penyair se-asia tenggara baca

Penyair se-Asia Tenggara baca puisi di Muarojambi

Ilustrasi penyair membaca puisi (Foto jendelasastra.com)

Jambi (ANTARA Jogja) - Panitia Pertemuan Penyair Nusantara VI di Jambi sebagai penyelenggara pertemuan penyair se-Asia Tenggara akan menggelar acara baca puisi oleh para peserta di kawasan Candi Muarojambi.

"Salah satu agenda penting kita adalah Internasional Poets Gathering, yang tidak saja diikuti para penyair Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Singapura, Kamboja, dan Brunei Darussalam sebagai peserta PPN VI, tetapi juga penyair perwakilan dari Korea Selatan dan Perancis, di Candi Muarojambi," kata Direktur PPN VI Jambi Ramayani di Jambi, Senin.

Ia mengatakan Candi Muarojambi adalah salah satu khasanah budaya klasik teramat penting di Jambi merupakan peninggalan kerajaan Melayu Jambi pada abad ke-11, khasanah tersebut telah ditetapkan presiden SBY sebagai kawasan wisata terpadu pada 2010 dan telah diusulkan ke Unesco untuk masuk daftar warisan dunia.

Di salah satu candi terpenting dan terbesar panitia PPN VI akan membangun panggung khusus tempat pembacaan puisi oleh para penyair dunia dan nusantara yang menyatu dengan pelataran candi.

"Penyair peserta akan diboyong berwisata ke aset wisata andalan Jambi tersebut dan di tempat yang dituju telah disiapkan panggung pembacaan puisi selain sebagai agenda acara juga secara langsung menjadi salah satu wahana komunikasi, edukasi dan hiburan langsung bagi para wisatawan dan masyarakat di tempat tersebut," ujarnya.

Selain itu, tambah Ramayani, selama berada di objek wisata sejarah yang amat penting bagi peradaban nusantara tersebut para penyair juga diharapkan untuk melakukan satu proses trnasformasi ide menjadi karya puisi atau tulisan lainnya.

Selanjutnya, nanti akan diterbitkan pula dalam bentuk buku oleh panitia guna ditransformasikan kepada pulbik luas yang ingin mengenal candi Muarojambi lebih mendalam dengan cara unik  dari sudut pandang penyair.   
   
"Sebenarnya panggung baca puisi di candi yang akan digelar pada 30 Desember tersebut bukanlah satu-satu panggung ekspresi bagi penyair dan tontonan bagi publik, namun juga telah dibangun dan disediakan panggung pertunjukan lainnya di arena acara Seminar PPN yakni di Hotel Shang Ratu," ujar dia.

Panitia, kata dia, juga telah membangun panggung atau pentas di atas air di tengah-tengah kolam renang Tepiang Ratu di hotel Shang Ratu tempat penyelenggaraan seminar internasional sastra nusantara selama tiga hari dari 29 hingga 31 Desember.

Selain itu, selama perjalanan wisata menyusuri sungai Batanghari menuju komplek candi panitia juga telah mengagendakan pembacaan puisi di atas ketek wisata yang disiapkan panitia.

"Jadi, selama perjalanan menyusuri sungai Batanghari pun para penyair peserta PPN VI pun sudah langsung dapat berekspresi membaca puisi di atas ketek wisata tersebut karena panitia sudah menyiapkan pula pentas sederhana di atas perahu itu, ini pastinya akan menjadi pengalaman dan performance art yang sangat menarik serta unikbagi penyair peserta," katanya.

PPN VI akan berlangsung dari 29 hingga 31 Desember di Hotel Shang Ratu, dengan materi utama seminar nasional, nusantara dan internasional mengenai perpuisian nunsantara, namunpara peserta diperkirakan sudah mulai hadir di Jambi semenjak 27 dan 28 Desember.

"Kita hanya ingin menjadikan PPN VI yang kebetulan bertepatan dengan momentum pergantian tahun ini bisa berkesan dan menjadi kado tahun baru yang indah bagi para pekerja sastra khususnya penyair nusantara dan dunia yang hadir di Jambi saat itu, bahwa Jambi juga memiliki tradisi sastra dan tentang sejarah kesastraan yangg patut diperbicangkan di semua level kehidupan baik nasional, regional juga internasional," kata Ramayani.

(PSO-144)