Yogyakarta (ANTARA Jogja) - Penjualan beraneka macam kerajian tas di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, meningkat, seiring adanya pasar malam perayaan Sekaten di Alun-alun utara, kota setempat.
Penjual beraneka macam kerajinan tas "Raja Craft" di Pasar Beringharjo, Ina, Minggu, mengatakan, penjualan berbagai macam kerajinan tas meningkat hingga 50 persen dari hari-hari biasa.
"Dengan adanya pasar malam perayaan Sekaten (PMPS), banyak pedagang tas membeli barang dagangan dari kami, sehingga penjualan kami meningkat," katanya.
Ia mengatakan penjualan beraneka macam kerajinan tas akan meningkat bahkan terjadi lonjakan permintaan pada setiap libur Lebaran, maupun saat Desember hingga Januari, serta libur sekolah.
Menurut dia, peningkatan penjualannya pada saat-saat itu hingga di atas 300 persen.
"Pembeli tidak hanya dari wilayah Provinsi DIY, tetapi hampir setiap wisatawan yang berkunjung ke daerah ini membeli tas tersebut, dan berdampak pada meningkatnya penjualan," katanya.
Ia mengatakan pada hari biasa hanya mampu menjual aneka kerajinan tas sebanyak 150 tas, itu di luar penjualan grosiran.
"Tetapi saat masa liburan, mampu menjual sekitar 500 tas di luar penjualan grosiran," kata Ina.
Untuk meningkatkan penjualan, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan perajin tas melakukan inovasi dengan memadukan berbagai bahan untuk membuat tas jenis itu.
Salah satu inovasi yang paling digemari, menurut dia yakni tas dari kulit yang dikombinasi dengan batik.
"Selain tas kombinasi, kerajinan batik yang banyak digemari yakni tas ABG ukuran kecil yang terbuat dari kulit modifikasi. Tas kulit ini sangat cantik, karena diberi warna sesuai tren warna yang berkembang di kalangan anak muda," katanya.
Harga yang ditawarkan, kata Ina sangat terjangkau untuk semua kalangan.
Kualitas yang ditawarkan tidak kalah dengan buatan pabrik. Harganya antara Rp15.000 hingga Rp150.000 per tas. "Harga ini masih kami diskon, atau kami beri potongan harga apabila membeli dalam jumlah banyak," katanya.
Ia mengatakan pihaknya terus melakukan inovasi supaya produk kerajinan tas ini mampu bersaing dengan produk mancanegara.
Produk kerajinan tas di tokonya, kata Ina banyak diminati penjual tas dari Kalimantan, Sumatera, dan Jakarta, serta Bali.
Setiap pekan dirinya mengirimi barang ke luar Provinsi DIY sedikitnya 500 tas.
"Pedagang biasanya datang ke sini, langsung untuk memilih barang atau pesan sesuai dengan motif maupun bentuk yang mereka bawa. Selain itu, ada juga yang hanya telepon, dan minta dikirim barang. Kami saling percaya," katanya.
Seorang penjual tas batik "Maryati Craft" Ega mengatakan penjualan produk kerajinan berupa tas batik terus meningkat. "Selain harganya murah, model tasnya cukup variatif. Permintaan paling banyak datang dari kalangan pedagang kaki lima di kawasan Jalan Malioboro," katanya.
Setiap hari, kata dia, dirinya mampu menjual 700 tas di luar permintaan grosiran dari para pelanggan," katanya.
(KR-STR)
