Jogja (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat akan membantu memasarkan hasil panen sorgum petani daerah itu.
"Pemkab akan membantu memasarkan, setelah petani bersedia mengembangan tanaman serbaguna tersebut," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul Edy Suhariyanta di Bantul, Selasa.
Menurut dia, hambatan dalam pengembangan tanaman sorgum adalah petani selalu mempertanyakan bagaimana mempertahankan pemasaran hasil panen mereka.
"Kami berusaha meyakinkan kepada petani, bahwa dinas akan menghadirkan pihak pembeli hasil panen sorgum yaitu PT Silva yang bekerja sama dengen PT Bogasari untuk memanfaatkan sorgum dijadikan campuran gandum," katanya.
Ia mengatakan pada 2013 Bantul akan diberi dana dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengembangkan tanaman sorgum seluas 400 hektare, sekaligus meneruskan program pada 2012 seluas 50 hektare.
"Jadi, harus berupa penambahan areal tanam hingga 400 hektare, dan untuk setiap hektare, kelompok petani memperoleh bantuan modal Rp2,5 juta guna membuka lahan serta pengadaan sarana produksi berupa benih dan pupuk," katanya.
Menurut dia, masyarakat petani perlu mengetahui bahwa gandum yang beredar di pasaran Indonesia bukan gandum murni, tetapi sebagian telah dicampur dengan tepung gaplek dan singkong.
Oleh karena itu, kata dia, kalau pengembangan tanaman sorgum di Bantul berhasil, maka sebagian gandum akan dicampur dengan tepung sorgum. "Ini tidak mengurangi mutu kue yang dibuat dari gandum campuran sorgum," katanya.
Selain dinas mendatangkan pihak pembeli, menurut dia, petani juga ditekankan mengembangkan sorgum pada lahan yang tidak bisa ditanami tanaman lain yang semusim seperti padi maupun palawija, melainkan lahan kurang produktif yang hanya tumbuh rumput.
"Sebenarnya menanam sorgum menguntungkan, karena kalau ditebang dengan disisakan batang akarnya, akan tumbuh lagi. Jadi, satu kali tanam, bisa tiga kali panen dalam setahun. Ini kelebihan sorgum dibanding tebu," katanya.
Menurut dia, pihaknya tetap berharap apabila Kabupaten Bantul berhasil menanam sorgum lebih dari 100 hektare, pemerintah memberi bantuan pengadaan mesin pengolah biji sorgum, seperti yang pernah
disampaikan bupati Bantul, beberapa waktu lalu.
"Sehingga, sorgum yang dijual ke PT Bogasari nanti sudah bisa berupa tepung, bukan butiran sorgum. PT Bogasari tentu tidak mau menerima butiran, namun berupa tepung sorgum siap jual," katanya.
Ia mengatakan pendekatan yang dilakukan terhadap petani adalah agar menanam sorgum jenis batang manis, sehingga bisa bersaing dengan jagung. "Sehingga, kalau panen pada musim kemarau bisa untuk pakan ternak," katanya.
T.KR-HRI
Berita Lainnya
BRIN meneliti manfaat sorgum turunkan diabetes di Flores
Jumat, 5 April 2024 17:45 Wib
BRIN sebut tepung sorgum jadi pengganti gandum
Selasa, 2 April 2024 16:18 Wib
BRIN: Varietas baru sorgum manis untuk bioetanol
Senin, 8 Januari 2024 14:30 Wib
Sorgum dan jagung alternatif pangan hadapi perubahan iklim
Jumat, 20 Oktober 2023 18:38 Wib
Persiapan Pemilu 2024 dibahas
Sabtu, 4 Juni 2022 6:29 Wib
Presiden pantau produksi sorgum
Selasa, 31 Mei 2022 8:34 Wib
Djoko Santoso ajak masyarakat tanam sorgum
Minggu, 30 Maret 2014 22:02 Wib
Petani Gunung Kidul panen perdana sorgum
Sabtu, 8 Februari 2014 21:02 Wib