Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan komoditas sorgum dan jagung bisa menjadi alternatif pangan untuk dapat menghadapi dan beradaptasi pada kenaikan suhu akibat perubahan iklim.
Menurut Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN Yudhistira Nugraha sorgum dan jagung dinilai lebih tahan terhadap suhu ekstrem serta lebih hemat air.
"Beberapa komoditas yang mungkin bisa menjadi alternatif adalah tanaman golongan serealia C4 yang lebih tahan terhadap suhu ekstrim dan lebih hemat air. Sebagai contoh tanaman serelia yang sudah umum dikenal yaitu sorgum dan jagung," kata Yudhistira di Jakarta, Jumat.
Ia menyampaikan peralihan komoditas bisa menjadi suatu opsi untuk dapat beradaptasi akibat perubahan iklim, namun hal tersebut harus diikuti dengan perubahan kebiasaan makan yang bisa dilakukan sejak dini dimulai dari anak-anak.
Ia mengatakan selain sorgum dan jagung, beberapa komoditas serelia lain yang belum terkenal juga dapat menjadi bahan pangan pengganti beras, seperti hanjeli (Coix lacrimo-jobi L.) dan jewawut (Setaria italica).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN: Sorgum dan jagung jadi alternatif pangan hadapi perubahan iklim
Berita Lainnya
BRIN luncurkan Indeks Pelembagaan Parpol untuk menjadi parameter ilmiah
Rabu, 30 Oktober 2024 13:49 Wib
Peneliti BRIN: Hukum nasional harus berlandaskan hukum adat
Selasa, 29 Oktober 2024 15:32 Wib
BRIN dan Rosatom gelar Nuclear Young Talent Fest
Selasa, 15 Oktober 2024 0:00 Wib
BRIN ungkap lima kelompok keong Indonesia berpotensi menjadi obat herbal
Minggu, 6 Oktober 2024 19:26 Wib
Koordinator Riset sebut BRIN terbuka untuk periset dalam dan luar negeri
Jumat, 27 September 2024 22:23 Wib
Hubungan seksual boleh ditolak bila menderita penyakit menular
Jumat, 6 September 2024 6:45 Wib
BRIN ungkap Baznas berkontribusi dalam pengembangan riset dan inovasi
Kamis, 5 September 2024 13:12 Wib
BRIN: Disiplin protokol kesehatan untuk cegah penularan Mpox
Kamis, 5 September 2024 10:49 Wib