UGM serahkan Nuri Bayan ke WRC Jogja

id burung

UGM  serahkan Nuri Bayan ke WRC  Jogja

Mahasiswa Fakultas Biologi UGM serahkan Nuri Bayan ke WRC Jogja. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antara ) Jogja  - Mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta menyerahkan seekor burung Nuri Bayan betina warna merah ke Wildlife Rescue Center Jogja, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu.

Seorang Mahasiswa Fakultas Biologi UGM Septiana Nuryati di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan burung Nuri Bayan atau Eclectus roratus ditemukan seniornya di sekitar Laboratorium Biologi Dasar UGM pada Rabu (27/2) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Kemudian diserahkan ke ruangan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Fak Biologi, Nuri Bayan dalam kondisi lemas dan takut dengan orang lain. Sehingga, baru bisa diserahkan hari ini," kata Septiana.

Dia mengatakan, saat di Mapala, Nuri Bayan ditaruh dalam kotak dan diberi makanan berupa jagung, pisang dan pepaya.

Ia mengaku, dirinya mengetahui jenis burung ini dilingdungi, kemudian dirinya dan teman-temannya melakukan diskusi kepada dr Dian yang merupakan dokter WRC Jogja. Dokter Dian merekomendasikan, burung tersebut diserahkan ke WRC Jogja yang berada di Kulon Progo.

Ia mengatakan, habitat asli Nuri Bayan berasal dari Wallace, Halmahera. Jenis burung ini termasuk burung yang dilindungi.

"Kami pencinta alam dan mengikuti berbagai kegiatan penyelamatan hewan yang dilindungi. Makanya, kami serahkan ke sini. Sebab, yang kami tahu, WRC Jogja melindungi satwa yang dilindungi," katanya.

Dikatakan, Nuri Bayan dilindungi secara undang-undang, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Satwa.

Humas WRC Jogja Rosalia Setiawati memberikan apresiasi kepada masyarakat, khususnya mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang dengan sadar menyerahkan satwa dilindung ke WRC Jogja.

Menurut dia, Nuri Bayan merupakan burung yang dilindungi meski populasi belum begitu mengkhawatirkan. Namun, burung ini dihabit asalnya banyak diburu untuk diperjual belikan. Untuk melindungi kelangsungannya, maka Nuri Bayan menjadi burung yang dilindungi.

"Secara keseluruhan, kondisi Nuri Bayan yang diserahkan ke WRC Jogja dalam kondisi sehat. Kami mengucapkan terimakasih sekaligus memberikan apresiasi kepada masyarakat yang menyerahkan satwa yang dilindungi," katanya.

Untuk langkah selanjutnya, kata Rosa, pihaknya akan melakukan konservasi terhadap Nuri Bayan supaya tidak stres. Kemudian, setelah kondisi baik, akan dilakukan pengambilan sampel darah untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita.

Saat ini, kata dia, di WRC Jogja memelihara 15 ekor Nuri Bayan, Kakak Tua jambul kuning, Elang dan burung Kasuari.

(KR-STR)