Kulon Progo (Antara Jogja) - Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kesulitan untuk memenuhi kuota 30 persen calon anggota legislatif dari kalangan perempuan pada Pemilihan Umum 2014.
Wakil Ketua DPC PKB Kulon Progo Yusron Martofa di Kulon Progo, Selasa, mengatakan kuota calon anggota legislatif (caleg) DPRD II sebanyak 40 kursi dengan 30 persennya merupakan kuota perempuan.
"Namun hingga kini, kuota perempuan baru mencapai sekitar 25 persen. Tapi kami optimistis, hingga akhir Maret ini kuota perempuan akan terpenuhi," kata Yusron.
Minimnya kuota perempuan ini, kata Yusron, disebakan oleh ketiadaan kader di tingkat daerah pemilihan (dapil) I yang meliputi Kecamatan Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang.
"Jujur, kami tidak memiliki basis massa di tiga kecamatan ini, sebab di sana tidak ada organisasi sayap PKB seperti Nahdlatul Ulama (NU). Meski demikian, untuk dapil 2,3,4 dan 5, kuota perempuan tidak ada masalah," katanya.
Padahal, kata Yusron, anggota legislatif yang duduk di DPRD Kulon Progo sejak Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2004 dan 2009 berturut-turut dua orang. Jumlah anggota dewan dari PKB sangat banyak dibandingkan dengan partai lain peserta Pileg.
"PKB sangat konsisten soal gender. Untuk itu, PKB terus mendorong kader perempuan berperan aktif dalam politik. Sebab, dengan perpolitik, mereka dapat memperjuangan nasiB perempuan dalam kebijakan yang diambil pemerintah," katanya.
Ia mengatakan, kader PKB yang masuk dalam organisasi seperti NU, PBNU dan lainya terus berjuang memberdayakan perempuan dilingkungan mereka. Sehingga, caleg yang melakukan pencalonan lewat PKB Kulon Progo mendapat dukungan dari masyarakat.
"Kami mentargetkan setiap dapil, caleg PKB memenangkan satu kursi. Kami optimistis, pada Pileg 2014, mampu memperoleh minimal lima kursi dewan untuk perempuan," katanya.
(KR-STR)