Pacitan (Antara Jogja) - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo memastikan sejumlah pemain timnas yang masih memperkuat tim sepakbola di liga amatir akan diakomodasi melalui proses unifikasi yang saat ini telah dipersiapkan oleh PSSI.
"Sesuai amanat KLB, persoalan yang dihadapi pemain timnas seperti Evan Dimas dan Andik Firmansyah yang masih memperkuat klub di liga amatir akan diselesaikan melalui (kebijakan) unifikasi PSSI," tegas Roy Suryo dikonfirmasi di sela kegiatannya mengikuti agenda kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kabupaten Pacitan, Jatim, Kamis.
Ia tidak menjelaskan detil desain unifikasi dua liga yang saat ini masih eksis di Tanah Air.
Roy Suryo hanya memastikan proses maupun tahapan penyatuan telah dipersiapkan oleh PSSI untuk menyelesaikan polemik keberadaan dua liga tersebut, yakni Liga Super Indonesia (LSI) yang diakui Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Liga Primer Indonesia (LPI) yang dianggap sebagai liga amatir.
"Saya kira penyatuan klub yang masih berada di luar yuridiksi PSSI nanti bisa menjawab semua persoalan itu," katanya.
Kepada Evan Dimas dkk yang masih berstatus sebagai pesepak bola di liga amatir, Roy Suryo berpesan agar tidak terlalu terpancing dalam dilema persoalan tersebut.
Sebaliknya, seluruh pemain timnas, baik yang berada di kelompok U-19 maupun timnas senior untuk berkonsentrasi mempersiapkan diri menghadapi pertandingan selanjutnya hingga diselenggarakannya final Piala AFC yang akan digelar di Myanmar tahun depan (2014).
"Kami berharap kepada semua pihak agar bisa menahan diri dengan tidak melontarkan pernyataan yang justru bisa merugikan persiapan timnas. Tidak ada pemain kita (timnas) yang berstatus ilegal dan semacamnya," tandasnya.
Pernyataan Roy Suryo tersebut sekaligus menjawab polemik yang sempat muncul, menyusul kemenangan Timnas U-19 melawan tim Korea Selatan dalam perebutan juara Grub G Piala AFC, beberapa waktu lalu.
Persoalan mencuat lantaran sejumlah pemain timnas seperti Evan Dimas dianggap sebagai pemain di klub liga amatir yang tidak diakui keberadaannya oleh PSSI.
Roy dalam kesempatan itu menegaskan bahwa untuk menjadi pemain Timnas Garuda tidak harus berasal dari klub yang bermain di liga milik PSSI, tetapi bisa dari klub manapun di Tanah Air asal lolos dalam sistem penjaringan yang dilakukan pelatnas.
"Janganlah terlalu dipolemikkan, karena itu nanti jika sampai didengar tim lawan yang kemarin kita kalahkan bisa dijadikan alasan untuk mempersoalkan legalitas pemain timnas," katanya.
(KR-SAS)