Denpasar (Antara Jogja) - Duta Besar RI untuk Bulgaria Bunyan Saptono mengatakan Indonesia berpeluang cukup besar untuk mengekspor hasil produk pertanian ke negara Sofia, Bulgaria.
"Yang paling berpeluang untuk mengekspor ke Bulgaria adalah hasil produksi pertanian, di antaranya kopi, coklat, minyak kelapa sawit dan karet," kata Bunyan Saptono di sela-sela mengantarkan rombongan pengusaha Bulgaria sebanyak 19 orang ke Indonesia di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan nilai ekspor ke negara Bulgaria saat ini dari perhitungan hampir 50 persen lebih dari sektor pertanian. Sehingga diharapkan ke depannya melalui hubungan bilateral ini nilai ekspor dan lainnya akan terus meningkat.
"Nilai ekspor pada tahun 2011 ke Bulgaria mencapai 75 juta dolar Amerika Serikat dan pada tahun 2012 sebesar 80 juta AS," ujarnya.
Dikatakan kerajinan tangan dan perabotan kayu juga berpeluang ekspor ke Bulgaria, karena masyarakat di sana menggemari kerajinan berbahan kayu.
Saptono lebih lanjut mengatakan hubungan bilateral saat ini adalah juga menjalin pertukaran kebudayaan, di antaranya kesenian Nusantara untuk bisa pentas ke negara Bulgaria.
"Salah satunya pertukaran kebudayaan tersebut baru-baru ini adalah yang dibawakan oleh Perguruan Beladiri Sandhi Murti Indonesia dibawah pimpinan Gusti Ngurah Harta," katanya.
Selain itu, kata dia, dalam kesempatan itu Wagub Sofia (Ibu Kota Bulgaria) Daniele Bakardzhieva bertemu dengan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Dalam pertemuan tersebut juga ada ketertarikan menjalin kerja sama dalam teknologi yaitu penyulingan air laut menjadi air minum untuk di konsumsi masyarakat.
"Disamping juga rencana ada pertukaran pelatih olahraga bulutangkis dengan bola voli. Karena Indonesia potensi dalam olahraga tersebut cukup tinggi, sehingga Bulgaria mendatangkan pelatih dari Indonesia. Kalau olahraga bola voli negara Bulgaria termasuk dalam urutan keempat di dunia. Ini sangat tepat untuk membangkitkan olahraga bola volly di Tanah Air," kata Saptono.
(I020)
Berita Lainnya
Airlangga Hartarto: EUDR ditolak kelompok bipartisan AS
Kamis, 25 April 2024 7:26 Wib
Asosiasi beri edukasi nilai positif sawit Indonesia di kalangan santri
Minggu, 21 April 2024 7:55 Wib
Kementan buka 3.000 beasiswa menciptakan SDM unggul kelapa sawit
Minggu, 14 April 2024 17:48 Wib
Harga CPO melonjak dipengaruhi minyak nabati China dan AS
Sabtu, 30 Maret 2024 7:38 Wib
Menko Perekonomian: Hilirisasi sawit RI dilanjutkan
Jumat, 29 Maret 2024 4:12 Wib
Indonesia cari pasar alternatif sawit
Jumat, 29 Maret 2024 0:26 Wib
54 persen pasar sawit dunia dikuasai Indonesia
Kamis, 28 Maret 2024 18:19 Wib
Parlemen RI-Eropa jembatani masalah kelapa sawit
Senin, 18 Maret 2024 19:57 Wib