Kulon Progo (Antara Jogja) - Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis Bajarharjo Kecamatan Kaibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan dan memasarkan kripik bonggol pisang yang bergizi.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Pawon Gendis Dwi Astuti di Kulon Progo, Jumat, mengatakan usaha membuat kripik bonggol pisang dimulainya sejak satu tahun lalu.
"Pembuatan kripik bonggol pisang ini berawal dari kegiatan kelompok tani wanita yang membuat berbagai inovasi memanfaatkan potensi lingkungan menjadi nilai jual dan mampu meningkatkan pendapatan ibu rumah tangga," kata Dwi.
Ia mengatakan membuat kripik bonggol pisang sangat mudah. Umbi pisang diiris tipis-tipis dan diremdam dalam air kapur sirih supaya kenyal dan kaku. Bumbunya cukup garam, bawang putih, telur, ketumbar, kencur. Setelah itu dimasukan dalam tepung dan digoreng.
"Saat ini, kami sedang mengajukan izin ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo supaya mendapat sertifikat produk pangan izin rumah tangga. Sehingga, produk kripik bonggol pisang dapat dijual ke supermarket," kata dia.
Saat ini, kata Dwi, pemasaran kripik bonggol pisang masih dititipkan di toko oleh-oleh yang ada di Kecamatan Kalibawang dan Kota Wates.
Ia berharap, setelah memiliki sertifikat produk pangan, usahanya dapat berkembang pesat.
"Jumlah ibu rumah tangga yang tergabung dalam KWT Pawon Gendis 45 orang. Sehingga, hasilnya mampu meningkatkan kesejahteraan mereka," katanya.
Ia mengatakan kendala yang dihadapi kelompoknya yakni bagaimana meyakinkan konsumen supaya membeli produk kripik bonggol pisang. Di masyarakat, bonggol pisang adalah sampah.
Padahal, kata dia, bonggol atau umbi pisang mengandung karbohidrat dan serat yang dibutuhkan dalam tumbuh.
"Kami disetiap kesempatan selalu mempromosikan bahwa kripik bonggol pisang ini tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebab, produk kami mengandung karbohidrat dan serat. Sebelum kami memasarkan produk dipasaran, kami terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan ahli gizi," katanya.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Kompolnas: Polwan harus intensif terlibat dalam agen perdamaian
Senin, 22 April 2024 6:44 Wib
Berisiko kena penyakit jantung, perempuan hamil dengan komplikasi
Minggu, 24 Maret 2024 7:33 Wib
Gejala serangan jantung pada pria dan wanita berbeda
Senin, 26 Februari 2024 14:30 Wib
Pendaki Khansa bakal jadi wanita termuda Asia Tenggara taklukkan Aconcagua
Jumat, 19 Januari 2024 4:44 Wib
Bikin heboh, mayat wanita terkubur dalam rumah
Sabtu, 13 Januari 2024 5:30 Wib
DKP Kulon Progo menumbuhkan 37 kelompok wanita pembudidaya ikan
Selasa, 9 Januari 2024 20:11 Wib
Bupati meminta Dharma Wanita Sleman turut berperan cegah perundungan
Senin, 18 Desember 2023 19:45 Wib
Wabup sebut Dharma Wanita Persatuan berperan dalam pembangunan Sleman
Jumat, 17 November 2023 15:29 Wib