Sleman, (Antara Jogja) - Uji emisi dan uji petik kendaraan bermotor di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mampu menarik minat instansi di lingkungan pemerintah setempat dan masyarakat umum untuk memeriksakan gas buang kendaraan yang dimiliki.
Uji emisi tersebut dilaksanakan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman di Lapangan Denggung, Rabu.
"Sesuai jadwal, hari ini (Rabu 11/3) pengujian hanya khusus diperuntukkan mobil dinas di lingkungan Pemkab Slema. Namun ternyata animo masyarakat pengguna jalan Magelang luar biasa dan mereka antusias memeriksakan kendaraannya," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman Purwanto.
Menurut dia, antusiasme masyarakat terlihat dari jumlah kendaraan pribadi yang mengikuti uji emisi sejumlah 359 kendaraan plat hitam.
"Untuk kendaraan dinas melebihi target dengan jumlah 101 kendaraan dinas dari target sebanyak 80 mobil plat merah," katanya.
Ia mengatakan, dari jumlah kendaraan dinas yang diuji tersebut kendaraan berbahan bakar premium (bensin) sebanyak 84 kendaraan, dengan jumlah kendaraan yang tidak lulus uji sejumlah 12 kendaraan dan yang lulus uji sebanyak 72 kendaraan.
"Sedangkan kendaraan berbahan bakar solar yang mengikuti uji emisi sebanyak 17 kendaraan, yang lulus uji emisi delapan kendaraan dan yang tidak lulus sejumlah enam kendaraaan dinas. Sedangkan untuk kendaraan umum plat hitam yang mengikuti uji emisi sebanyak 359 kendaraan yang terdiri kendaraan berbahan bakar bensin ada 278 kendaraaan dan yang berbahaan bakar solar sebanyak 81 kendaraan," katanya.
Purwanto mengatakan, masalah pencemaran udara terutama di kota-kota besar maupun pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi sudah menjadi masalah serius sepuluh tahun terakhir ini.
"Sumbangan terbesar terhadap pencemaran adalah pencemaran yang berasal dari sektor transportasi utamanya dari emisi gas buang kendaraan bermotor (65 hingga 80 persen)," katanya.
Ia mengatakan, dari hasil penelitian dan pengukuran beban pencemaran udara diseluruh kota besar di Indonesia yang dilakukan Kementrian Lingkungan Hidup bahwa pencemaran udara untuk 2015 diprediksi akan meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan kondisi sekarang apabila tidak ada upaya-upaya pengendalian pencemaran udara yang dilakukan.
"Pemakaian kendaraan bermotor sebagai salah satu pemanfaatan perkembangan teknologi selain mempunyai dampak positif juga berdampak negatif yakni berpotensi menurunkan derajat kesehatan manusia," katanya.
Tujuan dari lomba emisi dan uji petik kendaraan bermotor dan roda empat tersebut untuk mengukur besarnya emisi gas buang kendaraan roda empat, mengetahui tingkat pemenuhan ambang batas emisi gas buang pada setiap jenis kendaraan roda empat.
"Selain itu juga untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil uji emisi sebagai masukan untuk penyusunan kebijakan dan untuk mengetahui tingkat perawatan kendaraan bermotor roda empat," katanya.***3***
(U.V001)
