Sleman Fashion Festival 2015 angkat potensi batik

id pari joto

Sleman Fashion Festival 2015 angkat potensi batik

batik (Foto Antara/Akbar Nugroho)

Sleman, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan menggelar event Sleman Fashion Festival 2015 dalam upaya memberikan atraksi wisata dan wadah bagi indusri kreatif, khususnya untuk mengenalkan potensi lokal.

"Sleman Fashion Festival (SFF) 2015 akan dilaksanakan pada 22 dan 23 Agustus, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat dan wisatawan terhadap beragam potensi batik dan lurik yang dikembangkan masyarakat Sleman," kata Sekretaris Disbubpar Sleman Endah Sri Widiastuti, Rabu.

Menurut dia, pada 2014 Sleman telah meluncurkan delapan motif batik khas Sleman yang terdiri dari motif Sinom Parijoto Salak, motif Salak, motif Parijoto, motif Gajah Kombinasi Parang Rusak, motif Salakann motif Salak Pondoh, motif Belut dan Salak, serta motif Semarak Salak.

"Peluncuran motif batk Sleman tersebut telah memacu tumbuhnya kelompok-kelompok batik di masyarakat Sleman. Selain motif batik di Sleman juga terdapat pengrajin pembuat kain tenun atau lurik yang berkembang di Dusun Kembangan, Moyudan," katanya.

Ia mengatakan, keberadaan potensi bahan tersebut didukung dengan keberadaan beberapa sekolah menengah kejuruan (SMK) dan juga perguruan tinggi yang memiliki program studi tata busana menjadi pertimbangan penyelenggaraan SFF 2015.

"Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan kegiatan kepariwisataan yang melibatkan banyak pihak ke depan untuk mewujudkan agenda wisata yang besar dan rutin di Sleman. SFF diusulkan juga menjadi bagian dari Jogja Fashion Week agar penyelenggaran kegiatan ini juga dapat didukung masyarakat Sleman," katanya.

Endah mengatakan, tema SFF 2015 akan mengangkat pewarna alami dalam rangka Sleman Go Green.

"Isu Go Green dalam pengembangan industri di Sleman menjadi penting, karena posisi wilayah Sleman yang berada di wilayah hulu dan menjadi tumpuan konservasi air DIY," katanya.

Ia mengatakan, pelaksanaan SFF 2015 merupakan kerja bareng Disbudpar Sleman, APPMI, Dekranasda Sleman dan Disperindagkop Sleman.

"Direncanakan dalam pelaksanaan SFF 2015 akan diselenggarakan seminar pewarna alam yang digunakan dalam industri batik dan lurik, sebagai upaya mengedukasi dan gerakan kepada pengrajin dan masyarakat dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan," katanya.

Selain itu, juga akan diselenggarakan eksebisi dan peragaan busana dari dunia pendidikan. Hal ini mempertimbangkan bahwa meningkatnya kreativitas industri fashion yang pesat dan mulai tumbuhnya kesadaran kaum muda dalam melihat peluang pengembangan fashion dalam persaingan pasar bebas.

"Diharapkan dengan memberikan wadah ini akan tampil calon-calon desainer dari Sleman," katanya. ***1***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025