Pusat oleh-oleh khas Gunung Kidul diserbu wisatawan

id pusat oleh-oleh khas

Pusat oleh-oleh khas Gunung Kidul diserbu wisatawan

Tiwul makanan tradisional khas Gunung Kidul (Foto Antara/Mamiek)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pusat penjualan oleh-oleh berupa makanan tradisional Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dibanjiri wisatawan dan pemudik dari luar daerah, sehingga omzetnya meningkat dibandung hari-hari biasa.

Pengelola kios oleh-oleh makanan khas Gunung Kidul "Bu Ning" yang berada di kios Pasar Playen, Maya Setyaningsih, Minggu, mengatakan makanan khas yang paling diminati konsumen adalah camilan khas daerah setempat yaitu bakpia, tiwul dan belalang goreng.

"Wisatawan biasanya membeli makanan khas seperti tiwul dan bakpia," katanya.

Ia mengatakan camilan yang banyak dicari di antaranya bakpia, yangko, tiwul instan, hingga belalang goreng. Aneka camilan tersebut umumnya berbahan baku dari ketela yang merupakan komoditi utama dari Gunung Kidul.

Berbagai makanan khas ini kini sudah dikemas secara instan sehingga mampu bertahan hingga beberapa bulan dan sangat cocok sebagai oleh-oleh. "Memang paling banyak tiwul instan dan belalang goreng," katanya.

Maya mengatakan umumnya pembeli yang datang adalah para pemudik yang hendak kembali ke perantauan. Meski beberapa jenis camilan mengalami kenaikan harga, tetap tidak mengurangi minat para pembeli untuk memborong oleh-oleh. "Biasanya akan dibawa sebagai buah tangan saat kembali ke perantauan," katanya.

Ia mengatakan sejak H+1 lebaran kemarin terjadi peningkatan jumlah pembelian, khususnya makanan khas Gunung Kidul sebesar 200 persen dari sebelumnya. "Paling hari ini kemungkinan puncak," dia.

Evi salah seorang wisatawan asal Jakarta mengaku sengaja membeli oleh-oleh khas Gunung Kidul untuk buah tangan keluarga dan teman kantor. "Ini beli belalang dan bakpia untuk oleh-oleh. Saya balik hari ini karena selasa sudah masuk," katanya.

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.