Kota Yogyakarta segera miliki rumah kompos

id kompos

Kota Yogyakarta segera miliki rumah kompos

Ilustrasi rumah kompos (Foto antaranews.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Kota Yogyakarta segera memiliki rumah kompos yang akan dibangun di Nitikan Kecamatan Umbulharjo sebagai salah satu upaya pengelolaan sampah sehingga mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan.

"Proses lelang masih berjalan. Diharapkan pekan ini sudah ditetapkan pemenangnya sehingga pembangunan bisa segera dilakukan," kata Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Ika Rostika di Yogyakarta, Minggu.

BLH Kota Yogyakarta mengalokasikan dana sekitar Rp520 juta untuk pembangunan rumah kompos. Proyek pekerjaan fisik rumah kompos direncakan dilakukan dalam waktu maksimal 60 hari kerja sehingga akhir tahun sudah bisa digunakan.

Rumah kompos tersebut, lanjut Ika, akan digunakan untuk mengolah sampah organik yang dihasilkan warga menjadi kompos.

Namun demikian, rumah kompos tersebut baru bisa dimanfaatkan untuk mengolah sampah dari warga di sekitar Nitikan karena kapasitasnya terbatas.

"Rumah kompos ini belum bisa dimanfaatkan untuk mengolah sampah organik dari seluruh warga Yogyakarta. Idealnya, memang setiap wilayah ada rumah kompos," katanya.

Hanya saja, lanjut Ika, keterbatasan lahan di Kota Yogyakarta menjadi kendala utama pembangunan fasilitas tersebut. "Jika ada lahan di lokasi lain yang strategis dan memenuhi syarat seperti di Nitikan, maka BLH akan membangunkan rumah kompos," katanya.

Rumah kompos di Nitikan Umbulharjo tersebut tidak hanya mengolah sampah organik saja, tetapi juga dilengkapi fasilitas lain yaitu bank sampah untuk menampung dan mengolah sampah anorganik.

Sedangkan kompos yang dihasilkan oleh rumah kompos di Nitikan bisa dimanfaatkan secara gratis oleh masyarakat, dan sampah anorganik akan dijual ke pengepul.

"Sampah yang nantinya dibuang ke TPA Piyungan adalah benar-benar sampah yang sudah tdak bisa dimanfaatkan. Artinya volume sampah yang dibuang ke Piyungan berkurang," katanya yang menyebut rata-rata sampah yang dibuang ke Piyungan sekitar 220 ton per hari.

Ia berharap, masyarakat bisa ikut berpartisipasi dengan memilah sampah sejak dari rumah tangga sehingga memudahkan pengolahan di Nitikan. 

(E013)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024