Yogyakarta, 25/11 (Antara) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta akan menggandakan produksi kompos dari dua rumah kompos milik instansi tersebut untuk menurunkan volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Piyungan.
“Tahun depan, kapasitas produksi kompos akan ditingkatkan supaya volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan semakin berkurang,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Minggu.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta memiliki dua rumah kompos yaitu di Nitikan dan Giwangan. Namun, saat ini baru rumah kompos di Nitikan yang beroperasi dan menghasilkan sekitar tiga ton kompos per bulan.
Menurut Suyana, jika rumah kompos di Giwangan dioperasikan tahun depan, maka kapasitas produksi kompos bisa ditingkatkan menjadi tujuh bahkan 10 ton per bulan.
Kompos yang dihasilkan, lanjut Suyana, tidak akan diperjualbelikan tetapi bisa dimanfaatkan oleh masyarakat guna meningkatkan kualitas tanah di lingkungan masing-masing terlebih saat ini sudah ada beberapa wilayah yang mendeklarasikan diri sebagai kampung sayur.
“Harapannya, masyarakat semakin gemar memelihara tanaman, tidak sekadar menanam. Lingkungan menjadi subur dan kualitas udara perkotaan pun akan semakin baik,” katanya.
Selain meningkatkan kapasitas produksi kompos, upaya yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta untuk menekan volume sampah di Kota Yogyakarta adalah dengan menambah keberadaan bank sampah di wilayah.
“Sampai saat ini, Kota Yogyakarta sudah mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan sekitar 17,4 persen. Harapannya, hingga akhir tahun bisa mencapai 18 persen atau sesuai target pengurangan sampah yang ditetapkan dalam Kebijakan dan Strategi Daerah tentang Pengelolaan Sampah,” katanya.
Di dalam kebijakan yang ditetapkan melalui Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 67 Tahun 2018 tersebut ditetapkan target pengurangan dan penanganan sampah dari 2018 hingga 2025.
Pada 2018, potensi timbulan sampah di Kota Yogyakarta mencapai 135.214 ton per tahun dan ditargetkan berkurang sebesar 24.339 ton per tahun. Target pengurangan sampah terus ditingkatkan dan diharapkan pada 2025 bisa berkurang 30 persen.
“Target pengurangan sebesar 30 persen itu sesuai ketentuan dari pemerintah pusat. Targetnya memang berat, namun akan tetap kami upayakan agar tercapai. Masyarakat juga memiliki peran untuk pengurangan sampah sejak dari rumah tangga yang bisa dilakukan dengan pemilahan sampah,” kata Suyana.
Selain target pengurangan sampah, di dalam kebijakan tersebut juga mengatur tentang target penanganan sampah yaitu 70 persen hingga 2025.
Sedangkan untuk bank sampah, Kota Yogyakarta sudah memiliki satu bank sampah induk yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Pada 2018, ditargetkan ada 450 bank sampah dan meningkat hingga 520 bank sampah pada 2025.
Berita Lainnya
DLH Bantul: TPST Modalan olah sampah jadi pupuk kompos dan maggot
Minggu, 17 November 2024 13:36 Wib
DLH Sleman bakal membeli kompos hasil olahan sampah organik produksi masyarakat
Senin, 28 Oktober 2024 11:27 Wib
Yogyakarta bakal intensifkan pengurangan sampah organik melalui biopori
Senin, 26 September 2022 10:49 Wib
Kapasitas produksi Rumah Kompos Yogyakarta akan ditingkatkan
Kamis, 21 Februari 2019 7:24 Wib
Yogyakarta segera operasionalkan rumah kompos baru
Kamis, 4 Januari 2018 9:12 Wib
Produksi rumah kompos Nitikan Yogyakarta satu ton
Senin, 14 Agustus 2017 10:55 Wib
BLH olah sampah pasar jadi pupuk kompos
Senin, 29 Agustus 2016 7:56 Wib
Kota Yogyakarta segera miliki rumah kompos
Minggu, 2 Agustus 2015 20:17 Wib