Gunung Kidul (Antara Jogja) - Warga Desa Sodo, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan kincir air dengan memanfaatkan aliran Sungai Oya yang tidak pernah kering saat kemarau untuk mengairi lahan pertanian.
Seorang warga Desa Sodo Sunarto di Gunung Kidul, Senin, mengatakan kincir air yang mengalirkan air dari Sungai Oya dimanfaatkan untuk menyirami tananam di lahan pinggir sungai.
"Saat ini, air yang dialirkkan dengan kincir air ini dimanfaatkan untuk mengairi tanaman petani di Desa Sodo. Namun ke depan, kami akan manfaatkan air ini untuk pengembangan perikanan," kata Sunarto.
Ia mengatakan ide membuat kincir air bermula saat petani kesulitan mendapat air saat musim kemarau. Kemudian, dirinya merancang kincir dari bambu dan dimanfaatkan untuk mengangkat air dari sungai ke lahan pertanian,
Meski kincir air buatan Sunarto sangat sederhana, tapi mampu mengangkat air dari Sungai Oya dan sawah petani dapat mendapat air sepanjang tahun.
"Air sungai yang mengalir, diangkat kincir air yang kemudian dialirkan ke area persawahan melalui pipa paralon, sehingga petani tetap bisa tetap bisa bercocok tanam pada musim kemarau," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Tepus, Broto Rijanto mengatakan seluruh telaga yang berada diwilayahnya sudah mulai mengering.
"Ada enam telaga tetapi karena dua sudah tidak bisa menampung air sehingga empat, itupun sudah habis semua," kata Broto.
Meski telaga sudah kering, lanjut Broto, sebagian warga memanfaatkan bak penampungan air hujan (PAH) mulai terisi karena hujan dua hari terakhir.
"Meski sudah terisi tetapi belum mampu menolong warga yang kesulitan air, apalagi warga tidak bisa menggunakan untuk mencuci," katanya.
KR-STR
Berita Lainnya
Berkonsep masjid ramah lingkungan, Muhammadiyah hemat 30 persen air
Selasa, 30 April 2024 7:44 Wib
Pelaku industri promosikan jamu Indonesia ke pasar mancanegara
Minggu, 28 April 2024 6:10 Wib
Indonesia bantu Tunisia modifikasi cuaca
Jumat, 26 April 2024 19:34 Wib
RI usung pendekatan budaya lokal terkait tata kelola air di WWF
Rabu, 24 April 2024 15:57 Wib
WWF ke-10 di Bali memberi manfaat ekonomi UMKM-pariwisata
Minggu, 21 April 2024 1:08 Wib
Indonesia menawarkan proyek air 9,6 miliar dolar AS
Sabtu, 20 April 2024 20:53 Wib
Sandiaga menawarkan "melukat" untuk 35 ribu peserta WWF-10 di Bali
Sabtu, 20 April 2024 17:51 Wib
Warga peroleh edukasi keselamatan transportasi air
Sabtu, 13 April 2024 5:18 Wib