Polres siapkan jalur khusus difabel urus SIM

id difabel

Polres siapkan jalur khusus difabel urus SIM

Ilustrasi, seorang difabel sedang mengikuti ujian SIM D. (foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Bantul, (Antara Jogja) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan jalur khusus difabel untuk memudahkan para penyandang disabilitas mengurus surat izin mengemudi kendaraan bermotor.

"Kami sudah buatkan jalur khusus bagi difabel agar dalam pengurusan SIM tidak terjadi kesulitan, karena semua tetap mendapat pelayanan yang sama," kata Kepala Unit Registrasi dan Identifikasi Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bantul, Ipda Sutrisno di Bantul, Kamis.

Menurut dia, jalur khusus bagi penyandang disabilitas tersebut disediakan mulai dari kawasan tempat parkir kendaraan di halaman Markas Polres Bantul sampai ruang tunggu bagian loket pemberkasan dan pengurusan SIM tersebut.

Ia mengatakan, jalur khusus bagi difabel dibuat dengan kondisi tidak bertangga, sehingga bagi penyandang disabilitas yang memakai alat bantuk kursi roda misalnya tetap dapan mengakses pelayanan publik yang disedaikan di Polres Bantul itu.

"Yang namanya ruang publik kan harus bisa diakses semua kalangan baik umum maupun difabel, sehingga kami harus tetap menyiapkan semuanya, dan sudah kami buatkan jalur khusus dari depan sampai ke dalam," katanya.

Namun demikian, kata Ipda Sutrisno, jalur khusus difabel yang belum lama selesai dibangun tersebut masih belum sempurna, sebab masih belum dilengkapi dengan petunjuk ataupun rambu-rambu guna menegaskan fungsi jalur tersebut.

"Memang belum sempurna, karena kami baru akan memesankan sebuah papan tulisan difabel sebagai rambu-rambu, agar nantinya akses mereka tidak terganggu dengan masyarakat biasa," katanya.

Sementara itu, menurut dia, pembuatan jalur khusus bagi difabel agar bisa mengakses ke institusinya bukan karena ada masukan maupun keluhan dari difabel itu, namun merupakan inisiatif pihaknya mengingat pengurusan SIM juga sebagai pelayanan publik.

"Difabel yang mengurus SIM tidak mesti setiap hari ada, bahkan setiap bulan belum tentu ada, namun biasanya kalau ada mereka ngurusnya bareng-bareng bersama komunitasnya, biasanya mengajukan surat terlebih dulu untuk rombongan sekitar 10 sampai 20 orang," katanya.***4***

(KR-HRI)


Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.