Polda DIY jemput warga Yogyakarta di Mempawah

id Polda DIY dan gafatar

Polda DIY jemput warga Yogyakarta di Mempawah

Polda D.I.Yogyakarta (Foto Antara/Rizky)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Kepolisian Daerah (Polda) Istimewa Yogyakarta melakukan penjemputan terhadap 50 warga Yogyakarta yang diperkirakan masih ada di kamp Gerakan Fajar Nusantara di Mempawah, Kalimantan Barat.

"Tadi pagi personel dari Brimob Polda DIY sudah berangkat untuk mengawal pemulangan mereka," kata Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, AKBP Anny Pudjiastuti di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Anny, berdasarkan hasil koordinasi antara Polda DIY dengan Polda Kalimantan Barat, warga Yogyakarta yang teridentifikasi berada di kamp Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Mempawah, diperkirakan berjumlah 50 orang.

Sementara itu, jika dicocokkan berdasarkan data orang hilang sesuai surat pelaporan orang hilang (STPL) yang selama ini diterima Polda DIY, hanya lima orang yang sesuai.

"Dari 79 orang hilang sesuai STPL, baru lima orang yang cocok. Artinya memang mungkin ada yang tidak dilaporkan oleh keluarganya," kata dia.

Adapun lima orang sesuai STPL tersebut di antaranya berinisial SGY yang merupakan warga Kabupaten Sleman, AC dan PY warga Kota Yogyakarta, SNH dan DNS warga Kota Gede, Yogyakarta.

Menurut Anny, selain warga Yogyakarta yang pemulangannya akan dikawal oleh Brimob Polda DIY, sebagian memang ada yang telah tiba di Yogyakarta dijemput oleh keluarganya masing-masing. "Oleh karena itu, bagi yang anggotanya sudah kembali agar tetap melaporkan ke Polda DIY untuk pendataan," kata dia.

Setelah tiba di Yogyakarta, menurut Anny, 50 warga tersebut akan tetap dimintai keterangan terlebih dahulu. Apabila tidak ada unsur pidana, maka akan langsung dikembalikan ke kediaman masing-masing. "Akan dipilah-pilah. Kalau ada unsur pidananya ya kita gali lagi," kata dia.

(L007)

Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.