Dua kendaraan bermotor terjebak banjir lahar Merapi

id lahar

Dua kendaraan bermotor terjebak banjir lahar Merapi

ILustrasi banjir lahar dingin Gunung Merapi (Foto antaranews.com)

Sleman (Antara Jogja) - Sebanyak dua unit kendaraan bermotor terjebak aliran banjir lahar dingin Gunung Merapi di Sungai Gendol, Kopeng, Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (17/2) sore.
"Ada dua kendaraan yang terjebak banjir lahar, satu unit kendaraan bak terbuka dalam kondisi terendam pasir seluruhnya dan satu truk terjebak di tengah aliran lahar dingin," kata Kepala Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman Heri Suprapto, Kamis.
Menurut dia, kendaraan yang terendam lahar dingin yaitu mobil bak terbuka L300 milik Trubus, warga Karangkendal, Umbulharjo, Cangkringan.
"Saat ini sedang dievakuasi karena seluruh bodi kendaraan tertutupi pasir di tengah aliran Gendol," katanya.
Sedangkan satu kendaraan lagi yang terjebak aliran lahar hujan yaitu truk nopol AB 9635 QE milik Giri, warga Batur RT01/RW09 Kepuharjo, Cangkringan. Truk tersebut masih dalam posisi aman, tetapi akses jalan menuju ke luar dari Gendol terhalang aliran lahar hujan.
"Informasi terakhir, truk berhasil dievakuasi, tidak terjadi kerusakan parah seperti L300," katanya.
Ia mengatakan, jarak antara mobil bak terbuka L300 dan truk sekitar 150 meter. Dengan posisi L300 berada di sisi utara dan truk di sebelah selatan di area penambangan pasir Sungai Gendol, Kaliadem.
"Waktu kejadian hujan tidak terlalu deras. Tetapi di puncak Gunung Merapi terlihat mendung. Sejumlah penambang sudah mengingatkan sopir L300 agar segera meninggalkan lokasi, namun tidak menghiraukan. Beberapa menit kemudian tiba-tiba muncul banjir lahar dingin hingga mengubur kendaraan tersebut," katanya.
Heri mengatakan, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut.
"Sopir berhasil keluar dan menyelamatkan diri," katanya.
Sementara itu, hujan deras disertai angin kencang pada Rabu (17/2) sore juga membuat belasan rumah rusak dan pepohonan tumbang di wilayah Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman.
"Kerusakan rumah warga karena atap atau genting diterjang angin dan tertimpa pohon tumbang," kata Kepala BPBD Kabupaten Sleman Juli Setiono.
Menurut dia, dalam peritiwa tersebut sementara terdata ada 17 rumah rusak dan 27 pohon tumbang akibat angin kencang di empat Dusun, Desa Tirtomartani, Kalasan.
"Enam rumah rusak dan 12 pohon tumbang di Dusun Duri, tujuh rumah rusak dan tiga pohon tumbang di Dusun Karang Kalasan, serta empat rumah, satu kandang rusak dan sembilan pohon tumbang di Dusun Glondong," katanya.
Kemudian di Dusun Kalibening tidak terjadi kerusakan rumah, hanya tiga pohon yang tumbang.
"Beberapa warga dibantu relawan sudah melakukan kerja bakti di lapangan untuk membersihkan puing-puing genting dan memotong pohon yang tumbang," katanya.

V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024