Kulon Progo (Antara Jogja) - Ribuan pengunjung memadati objek wisata Kebun Teh Nglinggo Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga menyebabkan antrean panjang kendaraan.
Ketua Kelompok Desa Wisata Nglinggo Teguh Kumoro di Kulon Progo, Minggu, mengatakan penumpukan kendaraan pengunjung terjadi di empat titik sejak 11.00 WIB hingga petang hari.
"Kami perkirakan penumpukan kendaraan pengunjung sampai malam. Kami membuat rekayasa lalu lintas supaya antrean kendaraan tidak panjang," kata Teguh.
Ia mengatakan jumlah pengunjung Kebun Teh Nglinggo pada Sabtu (31/12) sebanyak 2.000 pengunjung, hari ini lebih dari 2.500 penjung. Jumlah pengunjung Nglinggo mengalami peningkatan dibanding libur tahun baru 2016 yang tidak mencapai 2.000 orang.
"Pengunjung yang akan menikmati Kebun Teh Nglinggo harus bersabar karena kami melalukan rekayasa keluar masuk jumlah pengunjung. Pengunjung yang telah meninggalkan objek wisata, baru setelah itu membuka kunjungan wisatawan lagi. Hal ini dikarenakan pengunjung sangat padat," katanya.
Teguh mengakui keterbatasan lahan parkir dan sempitnya jalan menuju Kebun Teh Nglinggo menjadi penyebab utama terjadinya penumpukan pengunjung. Untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya menerjunkan 40 personil yang membantu mengatur lalu lintas kendaraan pengunjung.
"Selama tiga hari, kami menerjunkan seluruh personel untuk membantu kelancaran lalu lintas kendaraan menuju Kebun Teh Nglinggo," kata Teguh.
Kepala Seksi Objek Wisata dan Sarana Pariwisata Disparpora Kulon Progo Kuat Tri Utama mengatakan objek wisata di Kulon Progo menjadi alternatif di DIY, karena ada penumpukan wisatawan di Sleman, Gunung Kidul, Bantul, dan Kota Yogyakarta.
Ia mengatakan objek wisata yang menjadi andalan yakni Waduk Sermo, Pantai Glagah, dan objek wisata di kawasan Bukit Menoreh.
Menurut dia, tingginya kunjungan wisata di Kulon Progo terdongkrak dengan adanya informasi bahwa kondisi jalan menuju berbagai objek wisata di Gunung Kidul macet.
Informasinya, saat libur Natal 2016, kondisi jalan Yogyakarta-Wonosari, khususnya di Piyungan macet hingga 10 km. Hal ini membuat wisatawan mencari wisata alternatif, yakni di Kulon Progo, khususnya di Kawasan Bukit Menoreh.
Adapun wisata di wilayah utara Kulon Progo, Kalibiru, Kebun Teh Nglinggo, Tritis, Tama Tuk Mudal hingga Kedung Pedut. "Wisatawan banyak yang datang ke Kulon Progo, khususnya di objek wisata di kawasan utara," katanya.
Selain itu, Kuat mengapresiasi capaian retribusi Kebun Teh Nglinggo yang mencapai Rp30 juta dan tingginya jumlah kunjungan wisatawan. Objek wisata tersebut baru dikelola oleh pemkab sekitar dua bulan terakhir, tapi sudah mampu menyumbang retribusi yang cukup tinggi.
Setelah ada kerja sama antara pengelola Kebun Teh Nglinggo dengan pemkab, dana alokasi khusus pengembangan pariwisata terus mengalir ke Nglinggo, berbagai fasilitas dibangun sehingga kunjungan wisata meningkat.
"Pengelola Kebun Teh Nglinggo awalnya ragu-ragu kerja sama dengan pemkab, tapi saat ini sudah lancar dan objek wisata nonretribusi menginginkan kerja sama dengan pemkab," kata Kuat.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Selama puasa, ini konsumsi teh-kopi yang disarankan
Minggu, 17 Maret 2024 9:20 Wib
Teh herbal atasi bau mulut saat puasa
Senin, 11 Maret 2024 14:37 Wib
Festival Es Teh 2024, kampanye ajak warga gemari minum teh
Sabtu, 24 Februari 2024 18:36 Wib
Tanaman rosella diolah hasilkan pundi rupiah
Selasa, 21 November 2023 6:17 Wib
Junny sebelum pentas ritual minum teh
Sabtu, 27 Mei 2023 7:18 Wib
Iriana sambut Ibu Negara Iran dengan perlihatkan batik-minum teh
Selasa, 23 Mei 2023 21:15 Wib
Pariwisata sejarah teh gaet wisatawan
Selasa, 16 Mei 2023 6:10 Wib
Junny lebih "gilai" teh-Jakarta
Jumat, 5 Mei 2023 7:04 Wib